Lebih spesifik lagi Nabi shallallahu ‘alayhi wa sallam berkata:
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الأواخِر
“Carilah lailatul qadar pada malam-malam ganjil pada 10 malam yang terakhir.”
Khususnya pada malam-malam ganjil.
Keberadaan lailatul qadar ini dirahasiakan oleh Allah Ta’ala dan tentu perahasiannya itu dengan hikmah.
Di antara hikmahnya:
BACA JUGA:Mencari Berkah Malah Jadi Syirik Kecil, Kok Bisa? Ini Kata Ustaz Abdullah Roy
Pertama, dalam rangka menguji kaum muslimin, mana yang serius dan mana yang tidak serius.
Yang serius akan benar-benar mencari lailatul qadar dan yang tidak serius akan bermalas-malasan.
Kedua, untuk memperbanyak kebaikan kaum muslimin.
Sehingga ketika dikatakan malam lailatul qadr itu ada di 10 malam yang terakhir, khususnya pada malam-malam ganjil.
BACA JUGA:Jangan Pernah Menyembelih untuk Selain Allah, Fatal Akibatnya! Ini Kata Ustaz Abdullah Roy
Maka seorang mukmin di 10 malam terakhir bulan Ramadan dia akan tancap gas, dia akan memaksimalkan mendapatkan lailatul qadar.
Sehingga akan memperbanyak koleksi kebaikan seorang mukmin.
Ini di antara hikmah kenapa Allah merahasiakan lailatul qadar sebagaimana diterangkan oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin.