Mulai dari rumah kembar laut, rumah tengah, rumah kembar darat, rumah tinggi, rumah darat dan rumah batu yang bernuansa rumah bari dan rumah panggung khas Palembang.
“Jika untuk interaksi budaya, saya rasa Kampung Arab di Palembang sudah sangat baik,” puji Lalu Dimas Putra Hermanto, salah seorang mahasiswa Modnus PPM Unsri asal Universitas Jember dari Program Studi Teknik Kimia.
Namun untuk kampung wisata imbuh Dimas, berdasar yang dia lihat di Kampung Arab Ampel Surabaya sehingga masih ada yang kurang di Palembang ini.
“Memang kelebihan Kampung Arab Ampel Surabaya ada makam Sunan Ampel,” cetusnya.
BACA JUGA:Guru SMP Berprestasi Asal Musi Rawas Ini Rilis SIngle ‘Terlalu Cepat’, Begini Lirik Lagunya!
Namun menurutnya di sana juga ada paket wisata yang selain ziarah menawarkan belanja pernak-pernik khas Arab serta kuliner khas Arab yang siap saji untuk dinikmati wisatawan.
“Saya pikir, Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang perlu studi banding ke Surabaya dalam mengembangkan paket wisata di kampung-kampung Arab yang ada di Kota Palembang, sehingga nanti bisa hadir kampung wisata lengkap dengan pasar busana dan kuliner bernuansa khas Arab di Kota Palembang,” sarannya.
Pada akhir kegiatan narasumber Cek Jon yang didampingi Ari Nugraha, sejarawan yang juga alumnus Universitas Indonesia (UI) dari Kota Palembang, dan Ustadz Fuad Jenggot, mubaligh Penggemar Sejarah Kota Palembang mengajak 23 mahasiswa orang Modnus PPM Unsri 2023 melakukan refreshing sejenak.
Refreshing dengan memainkan permainan tradisional Kota Palembang, seperti Tungkupan (Urikan atau Petak Umpet) dan Cak Engkleng (Jingkat-jingkatan) dengan riang dan gembira di halaman Kampung Arab Al-Munawar 13 Ulu Palembang. *