PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Awal mula kemuliaan Lailatul Qadar yang dikhususkan hanya untuk umat Nabi Muhammad.
Sebagaimana dirangkum dari nu.or.id, hal tersebut dikemukakan Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Bahauddin Nursalim atau Gus Baha
Mengenai keistimewaan Lailatul Qadar sudah terekam dalam Alquran surat Al-Qadar.
Awal mula Lailatul Qadar diperuntukkan kepada umat Islam adalah ketika Nabi Muhammad berkeluh kesah atau mengadu kepada Allah soal usianya dan usia umatnya yang terbilang sangat pendek.
BACA JUGA:Ramadan Sudah Menuju Akhir, Ayo Kejar Kemuliaan Malam Lailatul Qadr
Hal tersebut tentu berbeda berbeda dengan usia nabi-nabi terdahulu, seperti Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, dan utusan Allah yang lainnya.
"Usia Nabi Nuh saat jadi nabi saja 950 tahun. Itu dapat umat 80 orang. Jadi umurnya Nabi Nuh itu sekira 1.700 tahun. Beliau menjadi nabi pada usia 950 tahun. Kalau Nabi Ibrahim usianya sekitar 300 tahun. Dikhitan umur 80 tahun," kata Gus Baha sebagaimana dalam tayangan di Youtube Santri Gayeng, lalu dilansir lagi dari NU Online.
Nabi Muhammad memandang, kata Gus Baha, nabi-nabi sebelumnya yang diberikan umur sangat panjang tentu juga memiliki pahala yang sangat banyak.
Dan tentunya juga ibadah-ibadah yang telah dikerjakan amat lama di dunia.
BACA JUGA:Alquran Diturunkan pada Malam Nuzululquran atau Malam Lailatul Qadr? Begini Penjelasannya
"Nabi-Nabi terdahulu itu usianya ribuan tahun. Lalu Nabi Muhammad itu iri. Wah, kalau usianya panjang lalu beribadah seperti Nabi Nuh betapa banyak pahalanya, sedangkan usiaku hanya 63 tahun," ujar Gus Baha menyampaikan aduan Nabi Muhammad.
Berdasarkan peristiwa ini, Allah lalu menurunkan surat Al-Qadar.
Itulah surat yang secara khusus menerangkan tentang diturunkannya Alquran dan Lailatul Qadar, satu malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan.
"Ketika Nabi Muhammad begitu iri, Allah menurunkan innâ anzalnâhu fî lailatil-qadr. Wa mâ adrâka mâ lailatul-qadr. Lailatul-qadri khairum min alfi syahr. Tanazzalul-malâ'ikatu war-rûḫu fîhâ bi'idzni rabbihim, ming kulli amr. Salâmun hiya ḫattâ mathla‘il-fajr," terang Gus Baha.
BACA JUGA:Ga Cuma Ganjil, Kata Ustaz Tuasikal Lailatul Qadar Bisa Pada Malam Genap 10 Hari Terakhir Ramadan