JAKARTA, KORANPALPRES.COM – Konten berikut ini menceritakan sikap tidak terpuji oknum manusia yang berlaku kurang wajar terhadap makhluk Tuhan lainnya yakni sapi.
Di mana disebutkan praktik mengerikan terjadi di sebuah Rumah Jagal yang diceritakan pula bahwa Rumah Jagal ini memiliki “Standar Tertinggi”.
Di rumah jagal ini memperlakukan sapi-sapi yang diolah di situ dengan proses eksekusi yang terbilang sadis dan ugal-ugalan.
Fakta ini terkuak berdasarkan hasil investigasi baru PETA mengungkap bahwa pekerja di rumah jagal ini mengoyak sapi hidup-hidup alias masih bernyawa.
BACA JUGA:Rekomendasi Parfum Murah Tahan Hingga 24 Jam dengan Aroma yang Bikin Candu, Bebas Bau Seharian
BACA JUGA:5 Rekomendasi Parfum Terbaik Anak Sekolahan, Harganya Murah Meriah
Parahnya lagi di rumah jagal bersertifikasi halal—termasuk yang berizin operasi dari satu-satunya negara yang mengharuskan importir menerapkan regulasi kesejahteraan hewan internasional spesifik.
Rekaman dari rumah jagal di bilangan Tangerang ini keluar setelah investigasi PETA di 2021 mendokumentasikan sapi mengerang dalam penderitaan seraya tubuh mereka dikoyak, di rumah-rumah jagal di berbagai daerah—beberapa mengaku terstandardisasi oleh pemerintah Australia.
Rekaman baru yang diambil di fasilitas bersertifikasi halal ini menunjukkan 2 sapi yang meronta seraya leher mereka diiris.
Kedua ekor sapi ini masih menendang-nendang sementara yang seekor terdengar tersedak, seraya tubuh mereka ditarik menggantung dengan rantai, disiram, dan diseret.
BACA JUGA:Rekomendasi 5 Parfum Lokal untuk Pria Saat Cuaca Panas, Makin Berkeringat Makin Harum
BACA JUGA:Mewah dan Menarik! Parfum Seri EDP Premium dengan Warna Tahan Lama Untuk Setiap Kesempatan
Seekor sapi lagi terlihat masih terus meronta dan melawan hingga oknum pekerja menghujamkan irisan di tenggorokannya lebih dalam lagi.
Suporter PETA yang mengambil rekaman ini kemudian ditangkap oleh pekerja rumah jagal dan dibawa paksa ke kantor polisi, di mana memory card-nya ditahan.
Memory card tersebut kemudian dikembalikan setelah mendapatkan bantuan hukum, tetapi sayangnya rekaman yang relevan telah dihapus.