PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Ibu hamil (Bumil) memang memerlukan perhatian khusus, terutama asupan makanan bergizi sehingga calon bayi yang akan dilahirkan pun menjadi sehat, kuat dan pintar.
Nah, petugas Puskesmas Lahat Selatan mengumpulkan ibu-ibu Desa Talang Sawah, Kecamatan Lahat Selatan, Kabupaten Lahat, terkait peningkatan pengetahuan perubahan sikap serta perilaku ibu yang dalam tahap mengandung.
"Apalagi bagi ibu-ibu yang hamil muda, sehingga mereka bisa memahami adanya perubahan tubuh, lalu keluhan selama kehamilan, perawatan kehamilan, nifas, KB persalinan, perawatan bayi baru lahir serta penyakit menular," ucap Kepala PKM Lahat Selatan, Suri Komala STr Keb, Senin 8 April 2024.
Dengan adanya kelas bumil ini, sambung dia, sebagai sarana untuk belajar bersama tentang kesehatan bagi ibu hamil.
BACA JUGA:Kapolres Lahat Himbau Pemudik Untuk Waspadai Titik Jalan Perbatasan, Ini Buktinya
BACA JUGA:Ujung Puasa Pemdes Jagabaya Lahat Bagikan BLT 3 Bulan Sekaligus, Buat Beli Kue Lebaran Ya
"Makanya lebih efisien dan efektif dalam bentuk tatap muka secara kelompok. Yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu, mengenai kehamilan hingga kelahiran bayi," sebut dirinya.
Ia menambahkan, makanya pihak PKM Lahat Selatan pada pertemuan, selalu menghadiri bidan koordinator, bidan desa, petugas gizi serta laboratorium.
"Penanganannya pun tidak sembarangan, sebab apa yang kita lakukan ini memang harus ada campur tangan medis," sebutnya.
Dirinya menerangkan, kegiatan tersebut di sambut dengan antusias yang baik dari para ibu hamil, dan dilanjutkan dengan pemeriksaan Tripel Eleminasi (HIV, HBsag, Sifilis).
BACA JUGA:GAWAT, 3 Bulan Honor PPS di Kecamatan Jarai Lahat Belum Di Bayarkan, Kok Bisa
BACA JUGA:PLTU Banjarsari dan Jurnalis Lahat Bagikan Nasi Kotak Untuk Berbuka Puasa Gratis, Ini Sasarannya
"Tujuannya agar bumil benar-benar dalam keadaan sehat, kuat termasuk kondisi bayi dalam kandungan ibu terus tumbuh kembang dengan ideal," paparnya.
Dia meminta, ketika bumil akan menjalani persalinan, jangan sesekali dikerjakan oleh dukun desa ataupun lainnya, tanpa ada tenaga medis bidan.
"Disinilah peran aktif bidan desa untuk terus memantau perkembangan bumil, sehingga nantinya dapat diimplementasikan secara alami," harap Suri Komala.