Jadi ada waktu yang fleksibilitas kepada umat Islam untuk menyesuaikan pelaksanaan puasa Syawal sesuai dengan kondisi dan kesibukan masing-masing.
Bisa jadi seorang mungkin memilih untuk melaksanakan puasa enam hari secara berturut-turut untuk merasakan kesatuan ibadah dalam rangkaian yang khusyuk.
Sedangkan yang lain mungkin memilih untuk melaksanakannya secara terpisah-pisah untuk menghindari kelelahan atau menyesuaikan dengan jadwal yang padat.
Sehingga dengan begitu, puasa sunnah Syawal tidak hanya memberikan peluang untuk meraih pahala yang besar, tetapi juga memberikan ruang bagi umat Islam untuk mengatur pelaksanaannya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan individu.
BACA JUGA:Polda Sumsel dan Jajaran Gelar Shalat Idul Fitri I Syawal 1445 Hijriah
Selama dilakukan dengan niat yang tulus dan penuh keikhlasan, puasa Syawal akan tetap menjadi amalan yang bernilai di sisi Allah SWT.