KORANPALPRES.COM - Kehadiran fasilitas Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) menjadi salah satu faktor penting dalam kelancaran arus mudik Lebaran tahun ini bagi pemudik yang menggunakan kendaraan listrik.
Kemudahan ini dirasakan langsung oleh Fahmi yang sedang melakukan pengisian di Rest Area 234 A Kabupaten Mesuji, Lampung dalam perjalanan mudiknya dengan kendaraan listrik rute Jakarta menuju Sumatera Selatan.
Menurutnya, tersedianya fasilitas SPKLU di setiap rest area sangat memudahkan masyarakat.
Apalagi, para petugas PLN dinilai sigap dalam membantu kebutuhan masyarakat ketika hendak mengisi ulang kendaraan listrik.
BACA JUGA:Tanggapan Kemendikbud Ristek Soal Perubahan Seragam Sekolah Setelah Lebaran, TIDAK BENAR!
"Petugas PLN sigap dalam menemani pelanggan dalam pengisian kendaraan listrik," kata Fahmi.
Pengalaman mudik nyaman dan aman dengan kendaraan listrik juga dirasakan oleh Irfansyah yang tengah mudik bersama keluarganya dari Jakarta menuju Bengkulu.
Ketersediaan fasilitas SPKLU yang memadai sangat membantu Irfansyah dalam mudik kali ini.
Sebelumnya, Irfansyah memanfaatkan fasilitas charging di salah satu rest area di Lampung. Kemudian, ia kembali melakukan pengisian daya kendaraan listrik di Kota Palembang dan kembali mengisi daya di SPKLU Muara Enim.
BACA JUGA:Heboh Aturan Seragam Sekolah Baru 2024, Ternyata Poin Ini yang Buat Orang Tua Siswa Keberatan
"Pake aplikasi PLN Mobile sangat membantu, saya bisa tahu SPKLU mana saja yang tersedia di sepanjang jalur yang akan dilalui", ungkap Irfansyah.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN mendukung penuh kelancaran arus mudik pada tahun ini dengan menyediakan fasilitas SPKLU di setiap titik rest area ruas tol jalur mudik.
PLN telah memetakan sebaran SPKLU secara nasional, termasuk jalur tol Trans Sumatra.
Hal ini dilakukan sebagai bentuk dukungan perseroan terhadap tingginya animo masyarakat menggunakan kendaraan listrik, khususnya pada momen Idul Fitri 1445 Hijriah.
BACA JUGA:Polemik Aturan Seragam Sekolah Baru 2024, Netizen: Sudah Sejak 1982, Tiba-Tiba Mau Dirombak