PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Badko Sumatera Selatan (Sumsel), Dewan Dede Irawan, menganjar penghargaan kepada Pj Bupati Lahat, Muhammad Farid SSTP Msi sebagai kepala daerah yang inspiratif dan inovatif dalam pembangunan daerah di Bumi Seganti Setungguan.
"Di mana kami dari Badko HMI SUMBAGSEL telah melakukan kajian dibeberapa diskusi secara internal menilai Pj Bupati Lahat layak untuk diberi penghargaan,” ucap dia, belum lama ini.
Dirinya menuturkan, penghargaan ini semata-mata tidak diberikan secara personal, melainkan melalui proses pertimbangan berbagai indikator, juga dimasukkan dalam pembahasan diskusi berulang kali. Kesimpulannya sangatlah tepat dan layak meraih penghargaan ini.
"Merupakan bentuk dan upaya mendorong Pj Bupati Lahat, agar menjadi motivasi untuk terus berdedikasi dalam memimpin daerah agar lebih progresif lagi," tegas Dede.
BACA JUGA:5 Aroma Parfum Isi Ulang Terfavorit Tahun 2024
BACA JUGA:7 Top Merek Parfum Paling Populer untuk Wanita, Kamu Sudah Coba?
Sementara itu, Pj Bupati Lahat, Muhammad Farid SSTP Msi menyampaikan, keinginannya agar BADKO HMI SUMBAGSEL dan Organisasi Kepemudaan (OKP) lainnya, ikut serta bersama-sama dalam membangun Lahat.
"Saya ingin anak-anak muda Lahat memiliki visioner, agar siap menjadi generasi hebat dimasanya dan kami siap memberi ruang untuk mereka," terangnya.
Sehingga, sambung dia, nantinya kaum muda mampu berdaya saing baik dari organisasi, hingga implementasi kedalam dunia profesional.
"Zaman millenial seperti dewasa ini sangatlah tepat, bagi kaum muda untuk memperlihatkan jati diri mereka agar terus berkembang, sekaligus mengasah kemahiran mereka kelaknya," imbau dirinya.
BACA JUGA:5 Aroma Parfum Isi Ulang Best Seller 2024
BACA JUGA:5 Aroma Parfum Isi Ulang Paling Populer 2024
Ia berpesan, para OKP yang ada mari sama-sama membangun daerah supaya terus berkembang, maju dan terdepan. Kedepan ditangan merekalah semuanya akan ditentukan.
"Bukan hal yang baru anak-anak muda mampu memberikan sesuatu berbeda, agar tidak ketinggalan oleh bangsa lain, penguasaan teknologi modern mesti berimbang dengan ilmu pengetahun," beber Muhammad Farid.