PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Kekayaan budaya Kabupaten Lahat tak pernah habisnya untuk dipublikasi, daerah terkenal dengan julukan Negeri Seribu Megalitik ini, selalu menarik minat banyak pasang mata terutama wisatawan wisata budaya.
Seperti yang tertulis di buku Lonely Planet terbit tahun 2007 di Australia yang menyebut "Pahatan Megalitik Pasemah merupakan contoh terbaik pahatan batu masa prasejarah di Indonesia yang berumur sekitar 3.000 tahun lalu
salah satu lokasi terbaik berada di komplek situs Tinggi Hari berjarak 20 kilometer (KM) dari Kota Lahat.
Jauh sebelum Lonely Planet menulis peneliti asing juga sudah berdatangan ke Tanah Pasemah terutama Kabupaten Lahat yang saat ini terpecah menjadi Kabupaten Lahat, Kota Pagaralam dan Kabupaten Empat Lawang.
BACA JUGA:Rekomandasi 7 Jam Tangan Pria Casio Terbaik 2024, Cocok Buat Lelaki Berjiwa Adventure
Di mulai penelitian tahun 1849 yang dilaporkan pada tahun 1850 dan terus berdatangan peneliti seperti Tombrink, Westenenk, Engelhard, Hoven, Prof Krom, Prof van Eerde, DR Bosch hingga van der Hoop dengan bukunya berjudul Megalithic Remains in South Sumatra yang mengulas habis peninggalan masa megalitik di Kabupaten Lahat.
Setelah itu terus berdatangan peneliti asing dan juga dari Indonesia.
Setiap tahun khususnya liburan akhir tahun atau pertengahan tahun, banyak wisatawan asing terutama dari Eropa yang mengeksplore wisata budaya megalitik.
Mengapa demikian selain telah banyak dilakukan penelitian juga pada tahun 2012 kabupaten Lahat mendapat rekor MURI sebagai pemilik situs megalitik terbanyak se Indonesia.
BACA JUGA: Pas Untuk di Luar Ruangan! 10 Rekomendasi Jam Tangan Casio Protrek Pria Terbaik
BACA JUGA:Rekomendasi 7 Jam Tangan Pria Murah dengan Desain Elegan, Tampil Berkelas dengan Budget Terjangkau
Hal ini, juga menjadi perhatian dan daya tarik wisatawan untuk mengunjunginya.
Dalam minggu ini situs megalitik Tinggi Hari juga menjadi lokasi kunjungan widya wisata, ke situs megalitik tujuannya siswa Diktukba diperkenalkan dengan budaya bangsa sendiri sebagai bentuk rasa bangga terhadap peninggalan leluhur yang harus tetap dilestarikan dan dijaga.
"Dari pengenalan situs tersebut kita dapat mengetahui bahwa peradaban leluhur kita dahulu sudah sangat maju dan peradaban yang tinggi," tutur Dansecaba Rindam ll/Sriwijaya Letkol Inf AR Adriansyah DP SH.