Dia mengemukakan, semoga anak bangsa lebih ingin mengenal budaya bangsanya sendiri, sebagai bentuk rasa bangga terhadap peninggalan leluhur yang tentunya dapat tetap lestari.
"Peninggalan masa megalitik yang ada di Lahat telah ada sejak sekitar 3.000 tahun lalu, sehingga umurnya lebih tua dari candi-candi seperti Candi Bumiayu di Kabupaten Pali, Candi Borobudur, dan Candi Prambanan," terang dia.
Ia berharap, fasilitas pendukung wisatawan di situs megalitik dapat terus ditingkatkan, sehingga dapat meningkatkan kunjungan wisatawan yang akan berdampak terhadap peningkatan ekonomi masyarakat.
"Peninggalan leluhur ini sangat baik sekali, tinggal bagaimana pemerintah menyediakan sarana prasarana penunjang, guna meningkatkan ekonomi warga setempat," harap dia.
Senada, Camat Gumay Ulu, Tarmidi SSos MM mengemukakan, bahwasanya kompleks megalitikum yang ada sejauh ini terus dipelihara dan dijaga sebagaimana mestinya.
BACA JUGA:Memperingati Hari Jadi G-SHOCK Ke-40, Casio Luncurkan Jam Tangan dengan Desain Helm ‘Kabuto’ MR-G
"Alhamdulillah, situs tersebut terjaga dengan baik, pahatan yang diwariskan kepada kita ini banyak menyimpan makna, agar semuanya dapat memajukan kedepannya," imbaunya.
Belum lama ini, masih kata dia, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat telah mengaspal kembali, akses jalan menuju ke destinasi objek wisata Megalitik.
"Sebagai langkah awal untuk membangun infrastruktur penunjang, semoga nantinya akan banyak bermunculan usaha mikro kecil menengah (UMKM)," harap dirinya didampingi Ketua Panoramic of Lahat, Mario Andramatik.