OGAN ILIR - Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), personel Kepolisian Sektor (Polsek) Tanjung Raja melakukan giat mitigasi karhutla.
Bahkan juga melakukan pengecekan titik hotspot lahan yang pernah terbakar di wilayah hukumnya. Hingga melakukan pendinginan agar tidak menjadi titik api yang berpotensi menjadi karhutla.
Kapolsek Tanjung Raja, AKP Hermansyah SIP M Si membenarkan, adanya kegiatan yang dilakukan personelnya dalam upaya mitigasi karhutla dan cek titik hotspot lahan yang pernah terbakar.
"Benar apa yang dilakukan Personel kita melakukan giat mitigasi karhutla dan cek titik hotspot di lahan yang pernah terbakar," ujarnya, Ahad (5/11/2023).
Adapun lokasi mitigasi yaitu bertempat di Kelurahan Tanjung Raja Timur, Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) dengan titik koordinat : Lat -3.341386°Long 10477379° dengan luas lahan lebih kurang 2 hektar.
"Giat kita yang dilakukan anggota kita merupakan giat pengecekan, tidak lain merupakan langkah pencegahan dan antisipasi dalam upaya Karhutla," ungkapnya.
Selain itu juga, katanya hal ini juga untuk melakukan pencegahan dimulai dari penyebaran Maklumat Kapolda Sumsel tentang larangan membakar hutan hutan dan lahan.
Termasuk juga meningkatkan patroli ke daerah rawan kebakaran, serta koordinasi kepada pihak terkait seperti pemerintah maupun perusahaan agar bersama-sama melakukan pencegahan dini agar tidak terjadi Karhutla.
BACA JUGA:Bukan Sembarang Wisata, Habib Gasim Abdullah Alkaff Bawa 400 Jemaah Kunjungi Masjid Kursi Patah
"Menindaklanjuti hasil pantauan dan adanya titik hotspot kami dari Polsek Tanjung Raja meninjau langsung ke lokasi dengan pelaksana dari Polsek Tanjung Raja 10 orang, TNI 2 orang, BPBD 6 orang dan dari warga 12 orang," tambahnya.
Lanjut AKP Hermansyah Tidak ada hambatan dalam giat tersebut, dan api berhasil dipadamkan, hingga giat ini akan terus dilakukan agar dapat mencegah terjadinya karhutla di wilayahnya.
"Kita akan terus melakukan giat ini agar tidak ada potensi titik hotspot hingga menjadi karhutla, dan juga melakukan berbagai imbauan kepada masyarakat terkait dampak yang ditimbulkan akibat karhutla," tambahnya.
Bahkan pihaknya akan terus melakukan patroli ke sejumlah wilayah, termasuk lokasi pengecekan titik hotspot lahan yang pernah terbakar. Agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan, sebagai langkah pencegahan.
BACA JUGA:Mengapa Namanya Sungai Musi? Begini Cerita dan Sejarah Asal Usul Sungai Musi