Para pendatang Non-Papua itu sebagian besar tinggal di Kabupaten Jayawijaya.
Pada umumnya suku-suku di Papua Pegunungan ini termasuk dalam kawasan adat La Pago seperti Dani, Lani, Yali, Walak, dan Nduga.
Ke sebelah timur termasuk wilayah Kabupaten Yahukimo seperti Hubula, Kimyal, Momuna, Una-Ukam, Mek, Yalimek, Ngalik, Tokuni, Obini, Korowai, Duwe, Obukain, Kopkaka, dan Bese.
Sedangkan di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang ada suku-suku Arintap, Ketengban, Kimki, Lepki, Murop, Ngalum, dan Yetfa.
BACA JUGA:Penuh Misteri ! Legenda Mandau Suku Dayak yang Bikin Penjajah Kalang Kabut
Ada sebuah Festival Budaya di Lembah Baliem yang digelar sejak 1989 rutin diadakan setiap tahun.
Itu adalah sebuah festival tentang kehidupan suku-suku yang menghuni Lembah Baliem seperti Dani, Lani, dan Yali.
Beberapa atraksi perang-perangan antar kelompok yang diiringi musik tradisional sering dipertunjukkan.
Hal tersebut sebagai upaya menjaga tradisi suku di Lembah Baliem yang dulunya menggunakan peperangan untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi.
BACA JUGA:Unik dan Menyehatkan, Ini Makanan Legendaris Khas Suku Asmat
Juga terdapat acara karapan babi dan bakar batu yang menjadi tontonan turis internasional dan menjadi ikon pariwisata Pulau Papua secara keseluruhan.
Beberapa hal terkenal dari Papua ternyata berasal dari provinsi ini. Di antaranya adalah
1. Koteka
Koteka dulu lazim dipakai sebagai penutup kelamin tradisional pria oleh beberapa suku pedalaman di pegunungan Papua, seperti suku Dani, Lani, Nduga, Ngalum, Walak, dan lain-lain.
Koteka berasal dari buah labu panjang (Lagenaria siceraria) yang isinya dibuang dan dibakar dengan perbedaan bentuk koteka di setiap suku atau kampung.