PAGARALAM, KORANPALPRES.COM - Pj Walikota Pagaralam H. Lusapta Yudha Kurnia menghadiri pelantikan pengurus Badan Musyawarah Antar Gereja Nasional (Bamagnas) Kota Pagaralam periode 2024-2029.
Kegiatan tersebut bertempat di Gereja Komplek Methodist Kampung Melati Kota Pagar Alam, Senin (29/04/2024) lalu.
Dalam sambutannya, Pj Walikota H. Lusapta Yudha Kurnia mengucapkan selamat atas telah dilantiknya pengurus Bamagnas Kota Pagar Alam periode 2024-2029.
Dengan kehadiran pengurus Bamagnas ini, dapat mencegah dan menetralisir persoalan yang menyangkut konflik sosial di tengah masyarakat, sehingga kerukunan umat beragama dapat benar-benar terpelihara.
BACA JUGA:Jaga Toleransi, Satgas Pamtas Yonarhanud 12/SBP Gelar Halal Bihalal di Kampung Nasrani
Pj Walikota juga berpesan kepada pengurus Bamagnas Kota Pagar Alam untuk selalu menjaga kekompakan antar sesama umat kristiani maupun umat beragama lainnya, guna mendeteksi dan mengantisipasi adanya gejala ancaman konflik sosial.
Hal ini penting untuk mempertahankan situasi Kota Pagar Alam yang zero konflik.
“Keberagaman yang kita miliki adalah anugerah, dan kita harus menjaga keberagaman ini menjadi sumber kekuatan, bukan sumber konflik. Untuk itu, penting bagi kita menjadi warga yang sadar akan pentingnya kerukunan, serta salah satu cara untuk mencapai kerukunan adalah dengan mempraktikkan moderasi beragama," ucapnya.
Perhatian Pj Walikota terhadap kehidupan beragama di Kota Pagaralam akan semakin baik.
BACA JUGA:Jaga Persatuan dan Kesatuan! Sekjen Kemenag Puji IAKN Kupang sebagai Kampus Toleransi
Belum lama ini Pj Walikota Pagaralam H. Lusapta Yudha Kurnia didampingi Pengurus Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), unsur Forkopimda, Tokoh Masyarakat dan Tokoh Agama, juga membuka secara resmi Kampung Melati atau Bedeng Jakarta diluncurkan menjadi "Kampung Sadar Kerukunan"
Pj Walikota menyambut baik dan mengapresiasi ditetapkannya Kampung Melati atau Bedeng Jakarta, Kelurahan Besemah Serasan, Kecamatan Pagaralam Selatan sebagai Kampung Sadar Kerukunan dan Kampung Moderasi Beragama.
Lusapta menekankan tentang pentingnya kesadaran akan kerukunan dan moderasi beragama dalam membangun masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
“Keberagaman yang kita miliki adalah anugerah, dan kita harus menjaga keberagaman ini menjadi sumber kekuatan, bukan sumber konflik. Untuk itu, penting bagi kita menjadi warga yang sadar akan pentingnya kerukunan, serta salah satu cara untuk mencapai kerukunan adalah dengan mempraktikkan moderasi beragama," tutur Lusapta.
BACA JUGA:Berperan Besar Bangun Toleransi dan Perdamaian, NU dan Muhammadiyah Diusulkan Dapat Nobel