Bajawa berarti Hindia belakang karena nenek moyang penduduk Bajawa berasal dari Hindia Belakang yang masuk ke pulau Jawa. Lalu mereka melanjutkan perjalanan lewat samudera menuju ke Flores dengan mengendarai sampan yang mereka anggap mirip seperti piring.
Pendaratan pertama mereka di Flores yakni di tempat Aimere, kemudian mereka melanjutkan perjalanan darat sampai ke Bajawa.
Para pendatang itu membawa tradisi dari Hindia belakang yang kemudian mereka padukan dengan tradisi NTT, yakni Ngadhu dan Bhaga.
10. Suku Ende
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Papua, Punya Kelompok Suku Terbanyak di Indonesia
Suku Ende adalah satu dari dua suku yang menjadi mayoritas di Kabupaten Ende di pulau Flores.
Suku Ende hidup bersama dengan suku Lio yang juga mendiami tempat ini.
Suku Lio biasanya hidup di tempat pegunungan sedangkan suku Ende bertempat tinggal di pesisir di sekitar wilayah selatan kabupaten Ende.
11. Suku Flores
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Papua Pegunungan, Punya Keahlian Mengawetkan Mayat
Suku bangsa Flores adalah percampuran etnis antara Melayu, Melanesia, dan Portugis.
Lokasi yang berdekatan dengan Timor, yang pernah menjadi Koloni Portugis, membuat interaksi dengan kebudayaan Portugis pernah terjadi dalam kebudayaan Flores, baik lewat Genetika, Agama dan kebiasaan.
12. Suku Lamaholot
Suku Lamaholot adalah salah satu komunitas masyarakat yang terdapat di kabupaten Flores Timur, Tanjung Bunga, Adonara, Solor dan Lembata, yang semuanya berada di provinsi Nusa Tenggara Timur. Masyarakat suku Lamaholot berbicara dalam bahasa Lamaholot.
BACA JUGA:Suku-suku di Provinsi Papua Selatan, Ada Suku Asmat yang Mahir Memahat
13. Suku Ngada