Musrenbangnas 2024, Dengarkan Arahan Presiden tentang Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah

Senin 06 May 2024 - 19:24 WIB
Reporter : Eko Wahyudi
Editor : Eko Wahyudi

PAGARALAM, KORANPALPRES.COM -  Penjabat (Pj) Walikota Pagar Alam H. Lusapta Yudha Kurnia, menghadiri pelaksanaan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024 yang diadakan oleh Kementerian PPN/Bappenas.

Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Presiden RI Joko Widodo. 

Musrenbangnas 2024 digelar untuk Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025 yang mengusung tema 'Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan'.

Pada akhir acara tersebut Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Maruf Amin beserta jajaran melaksanakan peninjauan ke Pameran Musrenbangnas.

BACA JUGA:Pj Wako Sambangi KemenPANRB dan BKN KoordinasikanImplementasi Reformasi Birokrasi

Pj Walikota Pagar Alam dan Walikota / Bupati Se- Sumatera Selatan bersama Pj Gubernur Sumsel juga melaksanakan Peninjauan Pameran Stand Provinsi Sumatera Selatan.

Kegiatan itudilaksanakan di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Senin (06/05/2024).

Dilansir dari laman presidenri.go.id, Presiden Jokowi menekankan pentingnya memastikan rencana pembangunan pusat dan daerah berjalan beriringan.

Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya sinkronisasi dan koordinasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah.

Agar bisa melaksanakan program-program pembangunan.

BACA JUGA:Buka Musrenbang, Pj Wako Harapkan Pembangunan Bersinergi dengan Pemerintah Pusat dan Provinsi

“Kita telah memiliki rencana pembangunan jangka menengah dan masuk ke tahunan kita masing-masing juga telah memiliki rencana kerja pemerintah atau RKP. Tetapi yang belum adalah sinkron atau tidak dengan rencana besar yang kita miliki, ini yang belum. Oleh sebab itu, sinkronisasi itu menjadi kunci,” ucap Presiden.

Presiden Jokowi selanjutnya menekankan pentingnya memastikan rencana pembangunan pusat dan daerah berjalan beriringan.

Sebagai upaya untuk memberikan contoh konkret, Presiden menyebutkan tentang pembangunan infrastruktur yang tidak sinkron antara pembangunan bendungan dan irigasi.

“Membangun pelabuhan, pelabuhan dibangun oleh Kementerian Perhubungan, tapi jalan mestinya di daerah jalan menuju ke pelabuhannya meskipun hanya pendek mungkin hanya 5 km, 4 km, tidak dikerjakan. Ini yang namanya tidak sinkron, tidak seirama,” ujarnya.

Kategori :