PAGARALAM – Kota Pagaralam selain sebagai Kota Wisata adalah Kota Perjuangan.
Sebutan ini layak tersemat bagi Kota Pagaralam. Banyak orang mungkin belum tahu alasannya.
Apalagi kamu generasi muda milenial saat ini.
Untuk kamu tahu Pagaralam ini dulunya adalah basis perjuangan di wilayah Sumatera Selatan.
BACA JUGA: Penguatan Moderasi Beragama di Kalangan Dosen dan Mahasiswa, Apa Maksud Moderasi Beragama?
Setelah melalui perlawanan sengit Belanda baru bisa menaklukkan Tanah Besemah tahun 1867.
Perjuangan dan perlawanan rakyat Wilayah Tanah Besemah sekitar Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam sangat keras.
Baru setelah percobaan penaklukan selama hampir 50 tahun Belanda berhasil.
Hal itu menjadikan wilayah ini daerah terakhir di Sumatera Selantan yang ditaklukkan Belanda.
BACA JUGA:4 Mahasiswa UIN Raden Fatah Raih Gelar Duta Pasar Modal 2023, Berikut Nama Mahasiswanya!
Usaha Belanda menguasai Tanah Besemah dimulai tahun 1821.
Sebelum itu Belanda sama sekali belum masuk ke wilayah ini.
Budayawan Sumatera Selatan Johan Hanafiah dalam sekapur sirih buku 'Sumatera Selatan Melawan Penjajah Abad 19" menyebutkan bahwasanya perlawanan orang Pasemah dan sekitarnya adalah perlawanan terpanjang dalam sejarah perjuangan di Sumatera Selatan abad 19.
Belanda baru dapat menaklukkan orang-orang Pasemah setelah mendapatan perlawanan sengit yang berlangsung hampir 50 tahun lamanya.
BACA JUGA:Dorong Pemberdayaan dan Pengembangan Usaha Komunitas