PAGARALAM - Selain penghasil kopi dan sayuran, budi daya buah-buahan cukup banyak terdapat di Pagaralam.
Bahkan beberapa di antaranya sudah menjadi objek wisata tersendiri dan cukup banyak peminatnya.
Buah-buahan itu cukup beragam seperti salak, jeruk, stroberi, alpukat, bahkan jambu biji serta beberapa jenis buah-buahan lainnya.
Berikut ini beberapa kebun buah yang sudah menjadi destinasi wisata alternatif di Kota Pagaralam.
BACA JUGA:Mengapa Pagaralam Layak Disebut Kota Perjuangan dan Kota Para Jenderal? Begini Penjelasannya
1. Wisata Buah Salak
Tanaman atau kebun salak saat ini sudah berkembang menjadi agrowisata tanaman Salak. Cukup banyak masyarakat Pagaralam, terutama di seputaran jalan ke objek wisata Gunung Dempo yang berkebun salak. Bahkan untuk mengaet wisatawan masyarakat mengubah kebun kopi mereka yang ada di kawasan Gunung Dempo menjadi kebun salak.
Perkebunan salak Dempo banyak terdapat di wilayah Kecamatan Pagaralam Utara dan Selatan, tepatnya di daerah menuju perkebunan teh Gunung Dempo Kota Pagaralam, dari pusat kota berjarak sekitar 5 Km serta dapat ditempuh dalam waktu kurang lebih 10 menit.
Di perkebunan salak Dempo ini pengunjung dapat membeli yang sudah tersedia serta dapat memetik langsung buah salak tersebut. Salak Dempo ini merupakan varietas salak pondoh yang sudah lama dikembangkan di Kota Pagaralam, selain buah yang besar rasanya pun sangat manis.
BACA JUGA:Gampang! Ini 10 Trik Mengajari Anak Membaca di Rumah
Salah satu kebun Salak Dempo yakni milik Ngadiman yang berada dekat dengan hotel dan area perkantoran Gunung Gare Kota Pagaralam.
Ngadiman menuturkan dirinya termasuk kelompok yang pertama membudidayakan salak pondoh di Pagaralam, Dikatakan Ngadiman daerah Pagaralam apalagi di daerah Gunung Gare cocok untuk membudidayakan salak pondoh ini.
Lebih lanjut Ngadiman mengatakan sejak panen pertama hingga saat ini salak masih menjadi salah satu oleh-oleh yang ada di Kota Pagaralam, salah Dempo banyak di jual di kios pedagang buah di sepanjang jalan menuju kebun teh Gunung Dempo.
Menurut Ngadiman, dirinya mematok harga yang relatif murah, hal tentu melengkapi kemudahan wistawan untuk membeli salak tersebut, selain rasanya harga juga sangat terjangkau.
BACA JUGA: Penguatan Moderasi Beragama di Kalangan Dosen dan Mahasiswa, Apa Maksud Moderasi Beragama?