KAYUAGUNG, KORANPALPRES.COM – Wabah penyakit ngorok yang menyerang di daerah OKI membuat ratusan kerbau mati.
Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Pasteurella multocida ini mulai berangsung alami penurunan.
Penyakit ini memang sangat mengancam kematian karena penyakit ini menular.
Demikian diungkapkan Dedi Kurniawan SSTP, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan (Disbunnak) Kabupaten OKI, melalui Kasi Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner, drh Surmadiana Sabtu, 11 Mei 2024 membenarkan penyakit ngorok yang terjadi di Kabupaten OKI telah mengalami penurunan.
"Alhamdulillah, untuk kondisi terhitung per 30 April dan sampai saat ini trend kematian kasus SE atau penyakit ngorok tidak ada laporan kematian," tegasnya.
Ia menambahkan, pemerintah daerah dan instansi terkait telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi wabah ini, termasuk vaksinasi massal, penyuluhan kepada peternak, dan pemusnahan kerbau yang terinfeksi.
Dia menjelaskan, sebenarnya trend kematian hewan ternak kerbau di Kabupaten OKI, yang kemarin banyak terjadi di Kecamatan Pampangan dan Pangkalan Lampam sampai saat ini sudah menurun. Bahkan sudah tidak ada lagi akibat penyakit ngorok tersebut.
Lanjutnya, dimana dalam mencegah dan meminimalisir penyebaran bakteri SE atau penyakit ngorok ini pihaknya melalui petugas penyuluh peternakan melakukan upaya pelayanan vaksinasi.
BACA JUGA:Ratusan Kerbau Milik Peternak di OKI Mati Mendadak, Ternyata Hewan Terjangkit Wabah Ini
"Untuk sejumlah hewan ternak kerbau maupun sapi yang sakit diberikan pengobatan dan yang sehat dilakukan vaksinasi," jelasnya.
Ditambahkan drh Surmadiana, semua hewan ternak baik kerbau dan sapi di Kabupaten OKI dilakukan vaksinasi. Jadi bukan hanya di dua Kecamatan saja yang merupakan lokasi wabah penyakit ngorok kemarin yakni di Kecamatan Pampangan dan Pangkalan Lampam.
"Semua Kecamatan di Kabupaten OKI yang ada populasi hewan ternak kerbau dan sapi dilakukan vaksin," ucapnya.
Sambungnya, upaya vaksinasi ini dilakukan untuk mencegah penyebaran bakteri penyakit ngorok. Dalam hal ini petugas penyuluh sudah maksimal dalam pelayanan dengan melakukan pengobatan dan vaksinasi serta pemberian vitamin.
BACA JUGA:Bukan Kaleng-kaleng, Dinas TPHP Lahat Jaga Populasi Kerbau dan Sapi dengan Cara Ini loh