Ini semua bisa terwujud bila hulu sampai hilir memiliki visi dan misi yang sama, yang penting kita semangat untuk mengolah lahan yang telah disiapkan.
BACA JUGA:Luar Biasa! Kejuaraan Tinju Amatir, Prajurit Kodim Lampung Utara Mampu Capai Prestasi Ini
BACA JUGA:Sarana Mempererat Silaturahmi, Ini Cara Satgas Yonif 200 Bhakti Ke Rumah Warga di Bolake
“Untuk tanam pakai sistem tanam tabur silahkan, yang penting efektif dan efisien,” ucap Danrem. Perhatian pemerintah sangat luar biasa terhadap para petani.
Dengan menyiapkan fasilitas baik saluran irigasi atau alat pertanian. Bila ada pupuk subsidi yang tidak sampai kepada petani.
Agar didata dan dilaporkan, sehingga masyarakat Air Sugihan, Kabupaten OKI, khususnya Desa Bandar Jaya bisa sejahtera.
Danrem berpesan kepada petani, tanggul-tanggul yang sudah dibuat agar dipelihara dengan baik untuk mengurangi debit air yang ada di sawah.
BACA JUGA:Lomba Tembak Selesai, Danrem Berikan Apresiasi Kepada Pemenang
BACA JUGA:Datang ke Papua, Wakasad Meninjau Kondisi Sarana dan Prasarana Satuan Jajaran TNI AD
“Semoga Air Sugihan menjadi lumbung padinya Kab OKI. Saya yakin dan percaya masyarakat Air Sugihan pasti bisa.” tutupnya.
Pada kesempatan kunjungan di Desa Bandar Jaya Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI ini, Danrem bersama Kadistan memberikan kesempatan tanya jawab serta sharing tentang keluh kesah para petani selama ini.
Sedangkan, menurut Munhar Ketua Gapoktan, hasil panen yang dihasilkan per satu hektar mencapai 5-6 Ton gabah.
Sebelum terlaksana Opla, para petani hanya menghasilkan 3-4 Ton dalam satu hektarnya. Desa Bandar Jaya sendiri memiliki 16 Gapoktan.
BACA JUGA:Menjaga Kedaulatan dan Keutungan NKRI, Wakasad: Pembangunan Satuan Krusial
BACA JUGA:Jaga Kemanunggalan TNI-Rakyat, Satgas TMMD Ikuti Selamatan Mot Banyu.
“Untuk tanah yang sudah diolah akan dialiri air untuk merendam tanah sawah kurang lebih 6 hari sebelum tebar benih, untuk mengurangi pH tanah,” kata Munhar.