Danrem Gatam Bacakan Amanat Menkominfo RI di Saat Upacara di Lapangan Korpri, Berikut Isinya

Senin 20 May 2024 - 20:26 WIB
Reporter : Kurniawan
Editor : Kurniawan

LAMPUNG, KORANPALPRES.COM - Danrem Gatam, Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M., membacakan amanat Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) saat memimpin upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional Ke-116 tahun 2024.

Bertempat di lapangan Korpri Komplek Perkantoran Gubernur Lampung yang beralamat di Jalan Wolter Monginsidi, Teluk Betung, Bandar Lampung, Senin 20 Mei 2024.

Menkominfo RI, Budi Arie Setiadi dalam amanatnya yang dibacakan Danrem Gatam Brigjen TNI Rikas Hidayatullah, S.E., M.M menyampaikan lebih dari seabad yang lalu.

Tepatnya pada 20 Mei 1908, lahir organisasi Boedi Oetomo, yang di masa itu telah menumbuhkan bibit bagi cita-cita mewujudkan kemerdekaan Indonesia. 

BACA JUGA:Tempuh Jarak 2 Jam 15 Menit, Danrem Tinjau Lokasi Opla di OKI

BACA JUGA:Pangdam II Sriwijaya: Bangga Boleh, Jangan Sombong!

Van Deventer, seorang tokoh politik etis Belanda menyatakan sesuatu yang ajaib sedang terjadi, Insulinde molek yang sedang tidur, sudah terbangun.

Boedi Oetomo menjadi awal mula tempat orang belajar dan berdebat tentang banyak hal, seperti pentingnya pendidikan barat bagi rakyat Hindia Belanda.

Serta penyebaran pendidikan bagi seluruh lapisan masyarakat tanpa memandang priayi atau bukan.

“Sebelum Boedi Oetomo, adalah Kartini, perempuan dari kota kecil Jepara, yang mengawali lahirnya gagasan kemerdekaan, kebebasan, kesetaraan, keadilan, persaudaraan dan kemajuan melalui tulisan-tulisannya yang tersiar ke penjuru dunia,“ ungkapnya.

 BACA JUGA:Dalam Upacara Peringatan Harkitnas Ke-116, Pangdam Bacakan Amanat Menkominfo, Begini Isinya

BACA JUGA:Serba Serbi Dibalik Lomba Tembak di Shooting Range Jakabaring Palembang, Omset Pedagang Naik Tajam

Selanjutnya, katanya dalam amanat tersebut juga disampaikan, apa yang digagas Boedi Oetomo, Kartini dan para embrio bangsa.

Kemudian dirumuskan Bung Karno sebagai "jembatan emas", Bung Karno juga menekankan bahwa di ujung "jembatan emas" akan selalu ada kemungkinan.

Yang dapat membawa Indonesia menuju kebaikan ataupun sebaliknya, yang dalam bahasa Bung Karno "bahagia bersama atau menangis bersama".

Kategori :