Sasaran kinerja BPKP dan pengawas internal itu sekali lagi bukan untuk mencari kesalahan, melainkan justru untuk mencegah penyimpangan-penyimpangan.
Untuk mencegah penyimpangan penyimpangan sehingga mestinya diberikan arahan yang benar yang mana, diberikan tuntunan yang tepat yang mana, bukan memasang jebakan.
Fokusnya bukan berapa banyak yang ketahuan melakukan penyimpangan, melainkan berapa banyak yang bisa dirasakan manfaatnya oleh rakyat dari program-program pemerintah. (Fokusnya) ke sana, mestinya ke sana.
BACA JUGA:Tim Gabungan Polri, TNI dan Satpol PP Bantu Pembongkaran Mandiri Gudang Minyak Ilegal
BACA JUGA:Wakapolda Sumsel Ikuti Pemeriksaan Rikkes Berkala TA 2024
"Dan ke depan kita tahu tantangan akan semakin berat, ke depan tantangan akan semakin berat. Program dan belanja pemerintah itu akan semakin besar, pasti ini membesar," tambahnya.
Dan juga tuntutan masyarakat akan semakin tinggi. Ada apa sedikit, “Viralkan.” Ada apa, “Viralkan.” Dan ke depan akan semakin banyak tuntutan masyarakat itu.
Dan juga kompetisi antarnegara akan semakin ketat. Sekali lagi, sudah sering saya sampaikan, negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat.
Bukan negara yang besar mengalahkan negara kecil, atau negara yang maju mengalahkan negara berkembang, enggak. Negara yang cepat akan mengalahkan negara yang lambat.
BACA JUGA:Kapolda Sumsel Hadir Mendampingi Pj Gubernur Sumsel Dalam Malam Syukuran Hari Jadi Sumsel
BACA JUGA:Konferensi KTT WWF Ke-10 di Bali, Presiden Jokowi Jamuan Santap Malam Para Pemimpin dan Delegasi
Sehingga sekali lagi kecepatan itu sangat diperlukan, ketepatan itu sangat diperlukan. Oleh sebab itu, BPKP harus berinovasi, utamanya dalam penggunaan teknologi.
Sekarang sudah banyak tools-nya, seperti platform redetection dan exclusion system untuk warning, untuk blacklist pihak yang terlibat fraud atau penyimpangan lain.
"Saya kira Bapak-Ibu lebih tahu. Ada risk scoring tool untuk deteksi fraud pencairan anggaran. Ada semuanya. Ada sistem robotic process automation untuk otomatisasi pengawasan," bebernya.
Ada sensor internet of things dan citra satelit untuk pemantauan proyek di lapangan, bisa diawasi, bisa dipantau.
BACA JUGA:DPR Apresiasi Jenderal Sigit Atas Penghargaan Bagi Satrio