Adapun Allah Subhanahu wa Ta’ala tidak pernah menerima persekutuan.
Kemudian Ustaz Firanda mendatangkan perkataan sebagian ulama salaf bahwa, “Ikhlas yaitu engkau tidak mengharap dari amalanmu saksi selain Allah (yaitu yang penting jika Allah sudah melihatnya maka sudah selesai) dan engkau tidak berharap pemberi balasan selain Allah Subhanahu wa Ta’ala.”
Oleh karenanya inilah syiar kaum mukminin yang Allah sebutkan dalam Alquran Surat Al-Insan ayat 9, yang artinya, “Sesungguhnya kami memberi makan kepada kalian karena Allah, kami tidak butuh dari kalian balasan dan terima kasih dari kalian.”
Kemudian, sebagian salaf juga mengatakan bahwa “ikhlas adalah melupakan pandangan atau penilaian manusia dengan selalu memandang kepada Sang Pencipta.”
BACA JUGA:Mencari Berkah Malah Jadi Syirik Kecil, Kok Bisa? Ini Kata Ustaz Abdullah Roy
BACA JUGA:Jangan Pernah Menyembelih untuk Selain Allah, Fatal Akibatnya! Ini Kata Ustaz Abdullah Roy
Jadi, ikhlas itu seseorang tidak mengharap apapun dari manusia, tidak mengharap dipandang, diakui, ataupun dikomentari, melainkan dia benar-benar mengharap dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Inilah kira-kira yang dimaksud dengan definisi Ikhlas yang secara istilah adalah seseorang memurnikan niatnya ketika beramal shalih hanya untuk Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dan Ikhlas ini berlaku dalam seluruh ibadah dan amal perbuatan kita yang shalih.