"Torehan positif ini menjadi bukti bahwa PLN bukan hanya mampu merencanakan transformasi di level strategi, melainkan juga mampu mengeksekusinya hingga di level operasional," jelas Darmawan.
PLN berhasil membukukan penjualan tenaga listrik sebesar 288,44 terrawatt hour (TWh) atau bertumbuh 5,36% dari tahun 2022.
Keberhasilan ini tak lepas dari inovasi-inovasi pemasaran melalui program intensifikasi yang meliputi promo tambah daya, akuisisi captive power dan kampanye electrifying lifestyle.
Serta program ekstensifikasi yang meliputi electrifying agriculture & marine, dedieselisasi dan infrastruktur kendaraan listrik.
Melalui beragam inovasi tersebut, PLN sukses meraih pendapatan penjualan tenaga listrik sebesar Rp333,19 triliun, meningkat Rp22,13 triliun dari tahun 2022.
BACA JUGA:Gelar Pasukan Pam VVIP RI 1, Ini Langkah Pengamanan Dilakukan Korem Gapo
BACA JUGA:Siap-siap 4 Bansos Cair Serentak Bulan Mei Ini, Cek Sekarang Juga!
Darmawan juga menjelaskan bahwa peningkatan pendapatan diraih bukan hanya dari penjualan tenaga listrik, melainkan juga dari pengembangan usaha di luar sektor ketenagalistrikan atau beyond kWh.
“Cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan dan backward looking, sekarang menjadi lebih ekspansif, dinamis, dan forward looking” jelas Darmawan.
Terbukti sepanjang tahun 2023, bisnis beyond kWh sukses berkontribusi secara signifikan pada pendapatan sebesar Rp10,27 triliun atau satu setengah kali lipat dari realisasi tahun 2022.
Inovasi beyond kWh ini meliputi penyediaan energi primer untuk pembangkit swasta, jasa jaringan telekomunikasi.
BACA JUGA:Ramalan Zodiak Bulan Juni 2024: Karier dan Keuangan Bisa Sukses Jika Manfaatkan Ini
Kemudian jasa pemeliharaan infrastruktur kelistrikan, penyewaan peralatan dan infrastruktur kelistrikan, hingga layanan kajian proyek kelistrikan untuk badan usaha lain.