Kedua tangan digunakan dalam mudra ini.
Jari telunjuk kanan menyentuh ibu jari kanan dan jari telunjuk kiri menyentuh ibu jari kiri sehingga tercipta dua lingkaran menyerupai roda.
Telapak tangan kiri menghadap ke dalam di depan telapak tangan kanan yang menghadap ke luar.
BACA JUGA:Widya Wisata Megalitikum, Siswa Secaba Terpesona Peninggalan Sejarah Lahat
Mudra ini biasanya diadakan di posisi depan hati.
"Ini sangat menarik, apalagi Arca Buddha Dharma Cakra Mudra ini terbuat dari bahan batu andesit," terang Sondang.
Menariknya lagi, di sini didapatkan bahwa Arca ini berbeda dengan Acra lainnya, dimana ukuran Arca ini lebih kecil yang memiliki ketinggian sekitar 53 Cm.
"Kalau kita melihat dari pemahatannya sangat luar biasa bagusnya, sangat halus dan detail sekali," sambung Sondang.
BACA JUGA:Gandeng 7 Pakar, Museum Negeri Sumsel Sempurnakan Kajian Koleksi 2024 Ketiga Tentang Megalitik
Informasi yang didapatkan bahwa Acra ini merupakan temuan dari Sungai Musi yang diperkirakan di temukan di kedalaman 30 meter hingga 40 meter dasar Sungai Musi.
Dia menduga Arca ini merupakan pemberian dari masyarakat pemeluk agama buddha.
“Bisa jadi hendak dibawa menggunakan kapal, untuk dikirim ke suatu daerah," tuturnya.
Namun lantaran mungkin ada peristiwa terjadi di Sungai Musi yang mengakibatkan kapal tersebut kandas dan sebagainya.
BACA JUGA:Tanah Besemah Pusat Megalitikum, Ini 3 Situs yang Layak Anda Kunjungi