LAHAT, KORANPALPRES.COM - Dinas Perkebunan (Disbun) Kabupaten Lahat, melakukan sosialisasi mengenai hasil produksi pekebun, terutama sekali bagi tanaman kopi menjadi urat nadi pendapatan masyarakat.
"Selama ini, mayoritas pekebun kopi ketika menanam kopi dari kecil hingga belajar berbuah, selalu tidak memperhatikan hal-hal yang notabene menjadi penyebab hasil produksi," sebut Kepala Disbun Lahat, Vivi Anggraeni SSTP Msi, Kamis 30 Mei 2024.
Nah, sambung dia, yang paling menjadi titik fokus adalah bagaimana perawatan lalu pemilihan bibit kopi unggulan, termasuk kawasan lahannya hingga dilakukan stek.
"Tumbuhan kopi pada dasarnya mesti menerima perhatian dari kita juga, ketika mereka akan tumbuh tinggi pastinya biji kopi dihasilkan tidak signifikan," jelasnya.
BACA JUGA:Butuh Dana Rp 700 juta, Bangunan Posyandu Tanjung Beringin Lahat 100 Persen Rampung, Ini Kata Kades
BACA JUGA:Penuh Haru, Pj Bupati Lahat Lepas 283 CJH ke Tanah Suci Mekkah, Ini Penampakannya
Nah, dari sosialisasi yang terus disampaikan kepada pekebun pada masing-masing desa, agar batang kopi distek dengan cara benar guna mendapatkan biji kopi melimpah.
"Kemudian, waktu pemetikannya pun jangan sembarangan disarankan memilih buah telah merah, pastinya mempengaruhi dari cipta rasa ketika diseduh," papar dirinya.
Kebanyakan, masih kata dia, pekebun asal petik saja bahkan ada masih buahnya berwarna hijau. Sebab efek diberikan pun sangat berdampak sekali.
"Bukan hanya cipta rasanya semata, akan tetapi, nilai jualnya berpengaruh karena biji kopi yang hijau dan merah berbeda, termasuk aroma wangi kopinya pun berbanding jauh," imbaunya.
BACA JUGA:Pemdes Jagabaya Lahat Alokasikan DD Tahun 2024 untuk 3 Item Ini, Apa Saja Itu
BACA JUGA:Datangi Kantor DPC PPP Lahat Tim Pemenangan Lidyawati Ambil Formulir Cabup, Ini Katanya
Ia menuturkan, pengelolaan hama semut yang acapkali ditemui dibuah hingga batang kopi, penyemprotan gulma pun mesti hati-hati.
"Dengan kita mengikuti aturan tersebut, tidak tutup kemungkinan kopi yang kita panen memiliki kualitas baik dan menjadi pilihan terbaik," ulas Vivi Anggraeni.
Disinilah, lanjutnya, pihaknya memberikan pemahaman dan pengetahuan kepada pekebun, termasuk juga cara pemasarannya sehingga bubuk kopi hendak dijual betul-betul tepat sasaran.