"Saat ini sudah banyak sekali di Kabupaten Lahat, penjual kopi dengan berbagai kemasan yang dipasarkan, tentu saja ini akan menjadi challenge (tantangan) untuk bersaing secara sehat," pungkasnya.
BACA JUGA:Bangunan SPAL Desa Pulau Beringin Lahat Telan Dana Rp 104 juta Diperiksa Tim Monev, Simak Kata Kades
BACA JUGA:Bukan Sulap Bukan Sihir, Jelang Kunker Presiden Jokowi Akses Jalan Kota Lahat Berubah Mulus
Sementara itu, Kepala Desa (Kades) Sukanegara, Kecamatan Kota Lahat, Tanseri Gasali menuturkan, untuk di seputaran desa setidaknya ada ribuan hektar areal perkebunan.
"Tetapi bukan hanya kopi melainkan karet pun ikut mendominasi, karena mayoritas penduduk desa bermatapencaharian sebagai pekebun," sebut dia.
Tentu saja, terangnya, bahan materi yang diberikan jajaran Disbun Lahat ini akan sangat membantu sekali, bagaimana cara menyetel batang kopi yang benar hingga menghasilkan puluhan ton biji kopi.
"Pun dengan mekanisme pemilihan biji kopi yang dipilih harus merah, pengendalian hama supaya kopi yang diolah menjadi bubuk memiliki nilai jual tinggi dan rasanya enak ketika diseruput," pungkas Ketua Forum Komunikasi Kepala Desa (FKKD) ini.