Perjalanan Rahim tidak berhenti hanya di tingkat kabupaten.
Ia melangkah lebih jauh, dan meraih kesuksesan di tingkat nasional.
Ia mulai perjalanan yang banyak rintangan dan memperoleh pengalam yang berharga.
“Saya pernah kategori juara yang paling terbaik adalah dua kali juara 2 tingkat nasional pada tahun 2022 dan 2023.
Lalu di awal tahun 2024 kemarin, alhamdulillah saya memperoleh juara 1 tingkat nasional,” jelasnya.
Rahim tidak hanya melihat tilawah sebagai kompetisi atau kesempatan untuk meraih prestasi semata.
Baginya, menjadi bagian dari seorang qori adalah amanah yang sangat besar untuk berdakwah melalui ayat suci Alquran.
“Sebagai seorang qori tidak hanya sekadar membaca Alquran di atas mimbar.
Ini adalah sebuah amanah, lewat suara, lewat bacaan Alquran, kita berdakwah!” ujarnya.
Dari setiap panggung kompetisi, Rahim membuktikan bahwa lantunan ayat suci Al-Quran adalah panggilan yang harus disampaikan dengan penuh keikhlasan dan dedikasi.
Dari pengalamannya, Rahim memberikan tips kepada generasi muda untuk menemukan keseimbangan antara kehidupan duniawi dan nilai-nilai spiritual.
Dia menegaskan pentingnya berlaku ikhlas dan konsisten dalam beribadah, meskipun dalam keterbatasan waktu.
Rahim juga berpesan untuk yang sukses dalam bertilawah jangan sekali memanfatkan atau berbuat riak terhadap apa yang sudah kita dapatkan.