Perkutut sriwiti juga memiliki bagian dalam mitologi Jawa, terkait dengan legenda Dewi Sri dan Raden Sadono.
Menurut mitos, keduanya mengalami kutukan menjadi ular sawah dan burung Sriti.
Namun, dalam budaya Jawa, Dewi Sri dan Raden Sadono menjadi lambang kesuburan dan kemakmuran.
Dari mitos inilah, banyak yang menganggap perkutut sriwiti sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran.
Dipercaya bahwa burung ini memiliki kemampuan berubah menjadi ular pada momen tertentu, memberikan keberuntungan bagi pemeliharanya.
Banyak yang memelihara burung ini dengan harapan mendapatkan tuah untuk menciptakan kesuburan, kemakmuran, dan keharmonisan dalam rumah tangga.
Dengan ciri-ciri yang unik dan mitos yang mengelilinginya, perkutut sriwiti tetap menjadi incaran bagi banyak orang yang mempercayai kekuatan dan keistimewaannya menurut tradisi Primbon Jawa.
BACA JUGA:Benarkah Pertanda Musibah? 7 Mitos Burung Perkutut Bunyi Malam Hari yang BIKIN GEGER
BACA JUGA:Dari Hobi Pelihara Perkutut, Bisa Raup Jutaan Rupiah
Sebagai simbol kesuksesan, perkutut dengan pamor positif menjadi objek yang diincar oleh banyak orang yang menginginkan keberuntungan dalam hidup mereka.
Mereka dipelihara dengan penuh kasih sayang dan dijaga dengan baik, sebagai manifestasi dari harapan akan keberhasilan dan kebahagiaan yang akan datang.
Dengan ciri-ciri yang khas dan makna simbolis yang mendalam, perkutut jenis ini terus menjadi bagian penting dari warisan budaya Jawa yang kaya akan makna dan kearifan lokal.