Akibat lain dari adanya jalur illegal ini, memungkinkan munculnya praktik jual beli haram dan manipulasi sertifikasi prestasi pada instansi tertentu.
BACA JUGA:Rentetan Polemik PPDB SMA di Sumsel, Dari Tekanan Hingga Banyak Pengaduan Kecurangan
BACA JUGA:Laporan PPDB Banyak Dari Palembang, Kini Jalur Prestasi Jadi Sorotan Ombudsman Sumsel
Massa pendemo mengklaim mengantongi informasi sejumlah institusi dan oknum yang melegalkan jual beli sertifikasi prestasi yang dapat memuluskan saat mendaftar di jalur prestasi.
“Bagaimana tidak perbuatan ini dapat sangat merusak nilai kejujuran di dunia pendidikan,” singgung Hafizhuddin.
Massa FKMP dan IPNU Palembang ini menuding adanya dugaan jalur illegal yang sengaja dibuat oleh Disdik Sumsel ini mampu merusak kehormatan PPDB 2024.
Dengan dasar pertimbangan hal-hal tersebut, para pendemo mendesak pemecatan sejumlah elit petinggi di tubuh Disdik Sumsel.
BACA JUGA:KEREN! 2 SMP di Palembang Ini Raih Gelar Sekolah Terbaik Nasional, PPDB Jalur Zonasi Masih Dibuka
BACA JUGA:SIMAK! Ini Informasi Pendaftaran PPDB SMP Palembang 2024: Syarat Usia dan Mekanisme Jalur Zonasi
Alih-alih mereka juga menyinggung pengunduran diri oknum ASN Disdik berinisial APK dari jabatannya sebagai Koordinator PPDB 2024 tingkat SMA pada 22 Mei 2024.
Pendemo kembali menuding kalau pengunduran diri tersebut hanya sebagai manuver karena disinyalir oknum berinisial APK itu masih menjalankan wewenangnya sebagai koordinator PPDB 2024 tingkat SMA.
“Dagelan apa yang tengah dimainkan APK? Katanya mengundurkan diri dari koordinator PPDB 2024, tapi kok masih aktif bertugas dan tandatangani surat-surat terkait PPDB 2024,” timpal Koordinator Aksi Wahyudi.
Terkait kabar tak sedap yang menimpa institusi Disdik Sumsel ini, mengundang komentar beragam banyak pihak, termasuk para ASN guru SMA/SMK di Provinsi Sumsel.
BACA JUGA:Banyak Pengaduan PPDB SMA Favorit di Sumsel, Ombudsman Minta Klarifikasi Sekolah, Hasilnya?
BACA JUGA:Mantan Pejabat Disdik Palembang Beberkan Perilaku Kecurangan PPDB SMP, Ternyata Ada di 2 Jalur Ini
Seorang guru di SMK di Ogan Komering Ilir yang sengaja namanya tidak ditulis menuturkan, PPDB 2024 memang rentan kecurangan.