“Hal seperti ini lumrah terjadi tiap tahunnya, bukan cuma PPDB tahun ini, tahun-tahun sebelumnya juga, sehingga menurut saya perlu adanya evaluasi besar-besaran,” singgungnya.
Dia juga mengaku sangat mengenal sosok APK, yang dikabarkan mengundurkan diri dari tanggung jawab sebagai koordinator PPDB tahun 2024.
“Memang betul APK ini mundur, bukan pura-pura ya, hanya saja pengunduran diri beliau itu tidak dapat serta-merta, prosesnya cukup panjang, mesti persetujuan pejabat di atasnya sampai ke Pj Gubernur juga,” ucapnya.
BACA JUGA:Wali Siswa Resah Tidak Bisa Pilih Jalur Zonasi PPDB SMPN Palembang, Begini Ceritanya!
BACA JUGA:Jelang Pengumuman PPDB SMA Sumsel, Ombudsman Ingatkan Ini Kepada Sekolah dan Dinas Pendidikan!
Dan bisa jadi sambung dia, ada kekhawatiran dengan disetujuinya pengunduran diri APK justru akan membuat PPDB tahun 2024 semakin gaduh.
“Simalakama, posisi APK cukup terjepit,” tukasnya.
Sementara seorang guru SMA dari Ogan Ilir kepada Palembang Ekspres mengaku penasaran siapa-siapa petinggi Disdik Sumsel yang dimaksud para pendemo dan didesak agak dipecat.
“Siapa saja pejabat yang terindikasi?” tanya pria berkaca mata ini kepada redaksi Palembang Ekspres.
BACA JUGA:Herman Deru-Cik Ujang Resmi Didukung Partai Demokrat di Pilgub Sumsel, AHY: Pak SBY Beri Restu!
Dia juga menyoroti penahanan JEP, oknum pejabat Disdik Sumsel yang tersandung dugaan korupsi dana pembangunan SMA Negeri di Kabupaten OKU Selatan.
JEP ditahan oleh tim Penyidik Kejaksaan Negeri (Kejari) Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan di penghujung Mei 2024.
“Setahu saya pak JEP itu orang baik, gak neko-neko, kemungkinan dia hanya tumbal saja, semoga kejaksaan dapat membongkar aktor intelektual di balik kasus tersebut,” pungkasnya.