PALEMBANG, KORANPALPRES.COM – Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI M Naudi Nurdika sudah mulai melakukan sejumlah strategi dalam menghadapi kekeringan pada musim kemarau.
Potensi kekeringan pada musim kemarau ini merupakan peringatan dini dari BMKG agar pemerintah bisa melakukan kesiapsiagaan kekeringan 2024.
Di dalam peralihan musim hujan ke musim kemarau, BMKG merilis sejumlah wilayah berpotensi mengalami kekeringan.
Bahkan kekeringan sudah dialami oleh sejumlah wilayah di Nusa Tenggara, Jawa Bali yang sudah mengalami Hari Tanpa Hujan dalam waktu lama.
BACA JUGA:Warga Palembang Mulai Merasakan Kabut Asap, BMKG Ingatkan Musim Kemarau Kering
BACA JUGA:Kemenag Buka Formasi CASN 2024 Terbanyak Dalam Sejarah, Cek Di Sini
Pangdam II Sriwijaya pun sudah melakukan berbagai strategi untuk mengantisipasi kekeringan yang mungkin saja terjadi wilayah Kodam II/Swj, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Bangka Belitung dan Lampung.
Salah satu mitigasi yang dilakukan jenderal bintang dua ini dengan membangun perjanjian kerjasama atau PKS kepada 5 gubernur.
“Kita sudah melakukan PKS dengan Pj Gubernur di 5 provinsi sejak tanggal 3 Juni 2024,” terang Mayjen Naudi Nurdika.
Di dalam PKS ini, Pangdam II Sriwijaya merealisasikan instruksi KASAD terkait dengan Program TNI Manunggal Air.
Program ini menjadi upaya untuk mencegah kelangkaan air yang saat ini sudah menjadi isu global.
Dengan program TNI Manunggal Air, masyarakat akan lebih mudah mendapatkan air bersih sehingga diharapkan kesejahteraan bisa meningkat.
“KASAD sudah menginstruksikan untuk menggalakkan TNI Manunggal Air dalam menghadapi kekeringan di musim kemarau,” jelasnya.