Pj Sekda Ikuti Rakornas Pengendalian Inflasi Secara Virtual

Sabtu 15 Jun 2024 - 19:53 WIB
Reporter : Eko Wahyudi
Editor : Eko Wahyudi

Disampaikan juga pada rapat koordinasi tersebut, untuk angka Indeks Perkembangan Harga (IPH) secara nasional untuk kota Pagar Alam, masih mengalami penurunan pada minggu ke-IV April 2024 ini, yaitu pada angka -6,31 persen yang sebelumnya terletak pada angka -6,07 persen.

Menanggapi hal tersebut, Pj Wali Kota Pagar Alam bersama jajaran akan mengupayakan mekanisme dan manajemen pascapanen sehingga tidak terjadi penimbunan stok dan IPH kota Pagar Alam meningkat.

Kemendagri saat itu mencatat tingkat inflasi beberapa komoditas pada Maret 2024, untuk di kelompok makanan, minuman, dan tembakau, tertinggi ada telur ayam ras sebesar 9,40%, kemudian daging ayam ras sebesar 5,64%, beras 2,06%, cabai rawit 7,46% serta bawang putih 2,33%.

Sementara di kelompok transportasi, yakni tarif jalan tol sebesar 1,74%, angkutan antar kota sebesar 0,04%, serta tarif angkutan udara -0,97%.

BACA JUGA:Warga Serbu Pasar Murah di Kabupaten OKI, Upaya Pemkab Tekan Angka Inflasi

Di samping itu, untuk Indeks Perkembangan Harga (IPH) secara nasional jumlah Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan.

Pada minggu ke-3 bulan April mengalami penurunan dibandingkan dengan minggu sebelumnya, ada 10 Kabupaten/Kota yang mengalami penurunan IPH, yang salah satunya Kota Pagar Alam dengan perubahan IPH sebesar -6,07%.

Secara historis dari 2020-2023, selalu terjadi inflasi pada momen Idulfitri lalu, inflasi tertinggi terjadi pada Mei 2022 sebesar 0,40%.

Komoditas yang paling sering memberikan andil inflasi pada momen Idulfitri lalu adalah tarif angkutan udara, daging ayam ras dan daging sapi.

BACA JUGA:Jago Tanam Si Penyumbang Inflasi Tertinggi, PKK Sumsel Borong Penghargaan di Jambore Nasional

Menjelang Iduladha seperti saat ini kenaikan harga barang pokok juga terasa di kalangan masyarakat meskipun tidak separah Idulfitri lalu.

 

Kategori :