Karena anak stunting secara umumnya itu tingkat kemampuannya nanti di masa produktif akan sangat ketinggalan.
Untuk itu pemerintah melalui peraturan BKKBN Nomor 12 tahun 2021 tentang rencana aksi Nasional menggunakan pendekatan baru dalam melaksanakan dalam hal pendekatan keluarga stunting.
“Caranya intervensi gizi serta pendekatan multi sektor dan multi giat di semua tingkatan pemerintah, serta melibatkan berbagai pemangku kepentingan,” imbuhnya.
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Terima Penghargaan Pengendalian Stunting di Sumsel
Beranjak dari hal tersebut sambung Lusapta, dirinya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama bergotong-royong dalam mempercepat penurunan prevalensi angka stunting.
“Salah satu bentuk gotong-royong itu ialah dengan menjadi Bapak dan Ibu asuh stunting,” katanya.
Gerakan ini juga lanjutnya, merupakan program bantuan yang diberikan dari donatur sebagai orangtua asuh untuk penanggulangan masalah stunting, melalui kegiatan edukasi pola asuh orangtua anak stunting, serta dukungan dana untuk memenuhi gizi seimbang anak stunting,” harapnya. *