Selain pornografi, media sosial juga menjadi wadah bagi penyebaran informasi yang keliru dan menyesatkan tentang seksualitas dan gender.
BACA JUGA:Horee! Pencairan PKH BPNT Juli-Agustus Dimulai Awal Juli 2024, Cek Tanggal dan Nominalnya di Sini
BACA JUGA:ASYIK! Modal Main Game Tap-Tap Layar, Saldo DANA Gratis Langsung Cair Rp100 Ribu! Begini Caranya
Contohnya, propaganda kelompok LGBTQ+ yang seringkali menampilkan pandangan yang bertentangan dengan nilai-nilai dan norma sosial yang berlaku.
Paparan terhadap konten semacam ini dapat mempengaruhi perkembangan psikologis dan identitas seksual anak-anak dan remaja yang masih dalam tahap pembentukan.
Peran Penting Orang Tua dan Masyarakat dalam Perlindungan Anak
Menghadapi ancaman ini, peran orang tua dan masyarakat sangatlah krusial.
BACA JUGA:Ini Jadwal Libur dan Masuk Sekolah Sesuai Kalender Akademik Per Provinsi
Orang tua perlu menjadi garda terdepan dalam melindungi anak-anak dari paparan konten negatif.
Pembatasan akses terhadap media sosial, pemantauan aktivitas online, dan komunikasi terbuka tentang seksualitas yang sehat adalah langkah-langkah penting yang perlu diambil.
Selain itu, masyarakat juga perlu berperan aktif dalam menciptakan lingkungan digital yang aman bagi anak-anak dan remaja.
Peningkatan kesadaran tentang bahaya konten negatif, dukungan terhadap regulasi yang lebih ketat, dan kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil sangatlah diperlukan.
BACA JUGA:HEBAT! 2 Kampus Asal Sumatera Terbaik Versi QS WUR 2025, Berikut Daftarnya
Literasi Digital: Bekal Penting di Era Informasi