PALEMBANG, KORANPALPRES.COM- Serap dana Rp2 Triliun, Istana Negara di IKN ini merupakan bangunan pertama di Dunia yang berbalut sebuah Karya Seni menurut Nyoman Nuarta.
Desain dari Istana Negara ini ada menariknya yaitu identik dan melekat dengan negeri ini sendiri yang dilengkapi dengan patung raksasa yang menjadi lambang dari Negara Indonesia.
Presiden Jokowi memilih desain istana dengan bentuk burung Garuda yang sedang membukan sayap ini merupakan Karya Seni dari Seniman Seni Rupa asal dari Indonesia yaitu Nyoman Nuarta.
Nyoman menjelaskan bahwa bentuk Burung Garuda terpilih berkaitan erat sekali dengan identitas Negar Indonesia Tercinta ini.
“Istana Garuda akan menjadi kantor presiden, seperti berada di garis depan untuk memimpin bangsa ini menggapai segala hal baik bersama. peran ini mengandung bahasa keindahan, keramahtamahan, keteduhan kemandirian, serta kewibawaan sebagai pemimpin bangsa yang besar,” Ujar Nuarta dikutip dari laman Menparekraf pada 24 Juni 2024.
Tidak hanya itu Istana Garuda ini di Gadang-gadang menjadi istana presiden pertama di dunia yang dibangun dengan bentuk karya seni yang sangat megah.
Istana Garuda ini proses pembangunanya ada di atas lahan seluas 55,7 Ha dengan luas tapaknya mencapai 334.200 m3.
Burung Garuda Raksasa dibangun menggunakan bahan yang kokoh seperti kerangka baja dan cangkang dari tembaga, kuningan, hingga galyalum serta kaca.
BACA JUGA:Jadi yang Termuda! Inilah Rincian Harta Kekayaan Akbar Alfaro Bakal Calon Walikota Palembang 2024
BACA JUGA:Jejak Karier Politik Beni Hernedi: Dari Wakil Bupati Hingga Calon Bupati Musi Banyuasin 2024-2029
Realisasi pendirian patung raksasa tersebut membutuhkan biaya yang sangat fantatis yaitu mencapai Rp2triliun rupiah.
Untuk Tembaga dan Kuningan patung ini nantinya akan mengalami proses oksidasi setelah termakan waktu, sehingga mempunyai warnanya yang perlahan-lahan akan menjadi hijau tosca yang matang seperti patung liberty.
Untuk lahan yang digunakan dalam pembangunan istana ini mencapai 100 hetare, luas area bangunan ini hanya 8% saja, sedangkan 92% sisanya akan digunakan sebagai ruang terbuka hijau.