PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Indonesia sudah beberapa waktu ini berencana dan berwacana ingin memiliki kapal induk.
Memang sepertinya sudah merupakan kebutuhan penting saat ini Indonesia membutuhkan kapal induk.
Dengan memiliki kapal induk, militer Indonesia akan mampu memproyeksikan kekuatan tempur di tengah laut dalam jangka waktu lama.
Dilansir dari laman zonajakarta, apalagi sepertinya sikap defensif militer Indonesia dianggap remeh. Kalau punya kapal induk pasukan angkatan laut republik akan mendatangi musuh yang hendak merongrong kedaulatan NKRI.
Doktrin defensif milik mereka yang takut menghadapi pertempuran di luar pagar batas negara, seperti
Malaysia dan Brunei, contoh dua negara di ASEAN yang berdoktrin defensif murni.
Mereka enggan menggelar kekuatan tempur jauh dari pangkalannya. Merekahanya menunggu musuh masuk ke rumah baru diserang.
Pilihan pertrahanan seperti itu bikin China berani seenaknya masuk wilayah di Beting Ali sebab China yakin Malaysia tak bakal berani mengusir mereka kendati kedaulatan negara diobok-obok.
"Dalam sebulan terakhir ini, dua kapal penjaga pantai China dilaporkan berkeliaran di perairan Laut Cina Selatan, melakukan patroli di sekitar ladang gas dan minyak milik Malaysia, Indonesia, dan Vietnam," jelas Defence Security Asia.
BACA JUGA:Ditpolairud Polda Bali Siagakan 2 Kapal dan 3 Helikopter Dalam Pengamanan KTT WWF
Hal ini sampai membuat pihak berwenang Malaysia paham dengan kapal coast guard China akibat seringnya mereka berseliweran di Luconia Shoals alias Beting Ali.
"Kapal Penjaga Pantai 'Monster' milik China sudah sangat dikenal oleh pihak berwenang Malaysia karena seringnya melakukan intrusi ke ZEE Malaysia, khususnya di dekat Luconia Shoals (Beting Patinggi Ali), yang kaya akan sumber daya minyak dan gas," jelas dia.
Nah, Indonesia tentunya tak ingin kasus pelecehan negara seperti di Luconia Shoals terjadi di Natuna Utara.
Itu sebabnya Indonesia membutuhkan kapal induk.