Salah satu perbedaan diantara kedua satuan tersebut adalah persenjataan.
Senjata milik Tokubetsu Keisatsu Tai jauh lebih lengkap dan canggih jika dibandingkan dengan persenjataan polisi biasa.
Beberapa kompi Tokubetsu Keisatsu Tai akhirnya resmi didirikan di beberapa karesidenan yang tersebar di wilayah pendudukan Jepang saat itu, antara lain di Jawa, Madura, dan Sumatra.
Masing-masing kompi tersebut biasanya memiliki jumlah anggota yang ditempatkan mencapai 60-200 orang, tergantung keadaan keresidenan tempat mereka bertugas.
BACA JUGA:Wow! Bupati Ogan Ilir Kepingin Bangun Pabrik Serat Nanas Terbesar di Indonesia
Tokubetsu Keisatsu Tai juga tak kalah memegang peranan yang sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Pada Perang Dunia ke-2, Jepang menderita kekalahan dari Sekutu.
Ini kemudian menyebabkan seluruh satuan militer yang ada di Indonesia dibubarkan.
Saat itu, satu-satunya kesatuan yang bisa memegang senjata pada waktu tersebut adalah Tokubetsu Keisatsu Tai.
BACA JUGA:Pj Gubernur Agus Fatoni Buka Rakerwil Muhammadiyah se-Sumatera Selatan
Kompi ini lalu kemudian berganti nama menjadi Pasukan Polisi Istimewa, inilah yang menjadi cikal bakal Kepolisian Republik IndonesiA.
Kesatuan inilah yang bersama masyarakat saling bekerja sama dalam merebut persenjataan yang kemudian digunakan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
14 November 1945
Eksistensi Pasukan Polisi Indonesia sebagai kesatuan pengaman bertahan hingga satu tahun setelah proklamasi kemerdekaan.
BACA JUGA:Lantik Kades Gumuk Rejo, Ini Pesan Bupati OKU Timur
Hingga pada 14 November 1946, Pasukan Polisi Istimewa, Barisan Polisi Indonesia, dan Kesatuan Polisi Istimewa, akhirnya dilebur menjadi kesatuan khusus yang lalu diberi nama Mobile Brigade atau Mobrig.