KALIMANTAN- Teknologi semakin berkembang pesat, namun, tidak selalu semua rencana berjalan sesuai harapan.
Qualcomm, perusahaan teknologi terkemuka, baru-baru ini mengalami kegagalan mengejutkan dalam membawa teknologi satelit ke smartphone Android.
Rencananya untuk menghadirkan konektivitas melalui satelit dengan "Snapdragon Satellite" tampaknya berakhir setelah batalnya kerjasama dengan perusahaan satelit Iridium.
Awalnya, Qualcomm dan Iridium bekerjasama untuk mengembangkan fitur revolusioner ini.
BACA JUGA:Chengdu Creativity dan Design Week, Tampilkan Berbagai Karyda dari Kreator Global
Diharapkan bahwa teknologi ini akan memberikan keunggulan signifikan, terutama di daerah terpencil atau saat sinyal seluler tidak stabil, seperti dalam situasi darurat.
Namun, sayangnya, setelah berbagai diskusi, kemitraan antara Qualcomm dan Iridium mencapai jalan buntu.
Kemitraan ini diumumkan akan dibubarkan pada 3 Desember 2023, menandai akhir dari ambisi Qualcomm untuk menghadirkan konektivitas satelit melalui Snapdragon Satellite.
Kegagalan Qualcomm memberikan peluang emas bagi pesaingnya, seperti MediaTek, yang juga tengah mengembangkan konektivitas satelit pada ponsel Android mereka.
BACA JUGA:AIZEN Global dan Grab Bekerja sama dalam Layanan Pembiayaan Alat Transportasi
T-Mobile pun tak ketinggalan, dengan mengumumkan kerjasama dengan SpaceX untuk membawa konektivitas satelit ke ponsel Android tanpa memerlukan perangkat keras tambahan.
Sebelumnya, Qualcomm berencana untuk mengintegrasikan teknologi satelit ini pada perangkat dari Oppo, Nothing, dan Motorola.
Namun, implementasinya tidak sesuai harapan.
Pertanyaannya, bagaimana kegagalan ini akan mempengaruhi industri smartphone secara keseluruhan?
BACA JUGA:ADA Raih Marketer of The Year dan 24 Penghargaan di Marketing Excellence Awards Indonesia 2023