PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Anggota Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, dengan tegas mendukung pemberian Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp1 triliun kepada PT Hutama Karya untuk mendukung penyelesaian pembangunan jaringan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS), terutama ruas tol Palembang-Betung.
Hal ini diungkapkannya, dalam Rapat Dengar Pendapat di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta Selasa 2 Juni 2024.
Misbakhun mengungkapkan bahwa alokasi PMN ini sangat penting untuk memastikan kelancaran dan kesinambungan proyek infrastruktur yang krusial bagi Sumatera Selatan.
"Alokasi satu triliun ini menurut saya sudah tepat, tinggal bagaimana ini segera diwujudkan. Karena kalau tidak, Palembang-Betung ini akan terkatung-katung terus pekerjaan dan pengerjaannya, Karena pengalihan dari Waskita Karya ini ada beberapa kendala untuk soft landing di lapangannya," ujar Misbakhun yang dikutip koranpalpres.com dari www.dpr.go.id.
Dia juga menyoroti pentingnya pengembangan bisnis bagi PT Hutama Karya sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mendapat mandat proyek besar dari pemerintah.
"Ini harus diselesaikan segera, supaya Palembang-Betung ini bisa benar-benar dimiliki dan dikelola secara efektif oleh Pemerintah," tambahnya.
Sementara itu, Direktur Utama Hutama Karya, Budi Hartono, menjelaskan bahwa PMN tambahan tersebut akan digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas perusahaan dalam melanjutkan pembangunan JTTS, khususnya ruas Palembang-Betung.
"Kami berkomitmen untuk menyelesaikan proyek ini dengan optimal, sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi konektivitas dan pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut," ucap Budi.
BACA JUGA:Ruas JalanTol Palembang-Betung Masih Butuh Tambahan PMN Rp 1 T
BACA JUGA:Rampungkan Tol Palembang-Betung, PT Hutama Karya Minta Suntikan Dana Rp1 Triliun
Proyek JTTS sendiri merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur transportasi di Pulau Sumatera, yang diharapkan dapat meningkatkan mobilitas penduduk dan mendukung pengembangan ekonomi regional secara keseluruhan.
Diketahui ruas tol itu sebelumnya dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk yang saat ini tengah dalam proses restrukturisasi.
"Tol ini sebelum ini digarap oleh Waskita. Sebab Waskita saat ini sedang dalam langkah strukturisasi keuangan, maka pengerjaan jalan tol ini diserahkan ke HK," ujarnya.