Wow, 7 Daerah di Kabupaten Lahat Bakal Jadi Kawasan PAT Pertanian, Ini Nama-namanya

Rabu 03 Jul 2024 - 15:41 WIB
Reporter : Bernat
Editor : Bernat

LAHAT, KORANPALPRES.COM - Terobosan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lahat melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perternakan (TPHP), untuk rencana perluasan areal tanam (PAT) bukan isapan jempol belaka.

"Betul, setidaknya ada 7 daerah atau kecamatan bakal menjadi pilot project (Percontohan) lahan pertanian persawahan," sebut Kadis TPHP Lahat, H Rudi Darma Kurniawan SE Msi melalui Kepala Bidang (Kabid) TPH, Ahmad Firdaus SP MMA, Rabu 3 Juli 2024.

Mereka adalah, Kecamatan Kikim Area, Merapi Area, Pulau Pinang, Kota Lahat, Lahat Selatan, Gumay Talang dan Gumay Ulu.

"Kawasan tersebut nantinya bukan sekedar persawahan irigasi saja, melainkan tadah hujan ataupun budidaya padi gogo tumpang sisip dengan kelapa sawit akan diterapkan,"ulas dia.

BACA JUGA:Balonbup Lahat Yulius Maulana Berikan Bantuan kepada Korban Kebakaran, Ini Penampakannya

BACA JUGA:Pemkab Lahat Targetkan 113 Desa Ikut Program Kampung Iklim pada 2025

Nah, khususnya bagi areal lahan sawah tadah hujan serta padi gogo tumpang sisip, nantinya akan diperbantukan alat pompanisasi dari Kementerian Pertanian (Kementan).

"Oleh sebab itulah, Sekretaris Direktorat Jenderal (Dirjen) Sarana dan Prasarana Pertanian turun langsung, sekaligus melihat kawasan dimaksudkan," jelasnya.

Ia mengemukakan, setidaknya untuk pompanisasinya sendiri untuk luasan lahan sekitar 740 hektar (Ha), sedangkan PAT tercatat 1.362 Ha baru terealisasi 211 Ha, untuk Padi Gogo tumpang sisip dengan sawit PSR ada 621 Ha.

"Areal-areal tersebut memang sangat menjanjikan sekaligus cocok, untik dibantukan pompanisasi guna meningkatkan produksi dan produktifitas padi di Kabupaten Lahat," terang Ahmad Firdaus.

BACA JUGA:Sempat Vakum, TP PKK Mulak Ulu Lahat Hidupkan Lagi Dasawisma dan Berhasil Raih Juara Terbaik 1

BACA JUGA:36 Warga Kabupaten Lahat Terpapar Penyakit HIV/AIDS, Ini Penyebabnya

Ia mengungkapkan, apabila selama ini untuk intensitas penanaman padi setahun habya satu atau dua kali musim tanam, maka dapat bertambah menjadi tiga kali.

"Tinggal bagaimana kita melaksanakannya serta menerapkan di lapangan, yang mana, Bumi Seganti Setungguan dapat menjadi lumbung pangan kedepannya," beber dia.

Sementara itu, Sekretaris Dirjen Sarana dan Prasaran Pertanian Kementan RI, DR Ir Hermanto MP menuturkan

Kategori :