36 Warga Kabupaten Lahat Terpapar Penyakit HIV/AIDS, Ini Penyebabnya

36 Warga Kabupaten Lahat Terpapar Penyakit HIV/AIDS, Ini Penyebabnya-Alodokter-

LAHAT, KORANPALPRES.COM - Tercatat ada 36 warga Kabupaten Lahat terpapar penyakit mematikan yakni mengidap Human Immunodeficiency Virus and Acquirea Immunodeficiency Syndrome atau dikenal dengan sebutan HIV/AIDS.

"Rupanya penyakit yang hingga detik ini belum ada obat penangkalnya ini disebabkan, seringnya masyarakat "Suka Jajan" di luar ataupun gonta ganti pasangan," jelas Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lahat, Taufik M Putra SKM MM melalui Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Aiwa Marlina SKM MM, Selasa 2 Juli 2024.

Dirinya menambahkan, dari hasil pantauan yang dilakukan petugas, lebih kurang 20 orang diantaranya berasal dari Bumi Seganti Setungguan, sedangkan lebihnya dari luar Kabupaten Lahat.

"Dugaan sementara bersumber dari tempat hiburan malam, jadi sangat rentan sekali apabila terjadi penularan," ungkapnya.

BACA JUGA:Kolaborasi dengan TP PKK Tekan Zero Stunting, Ini yang Dilakukan Pemdes Tanjung Kurung Lahat

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, Pemdes Pagarjati Lahat Salurkan Bantuan Beras untuk Juni 2024, Ini Pinta Kades

Dia mengaku, mayoritas penyakit ini tersebar akibat perilaku seks laki-laki dengan perempuan (LSP), dikarenakan seringnya gonta-ganti pasangan.

"Bahkan yang lebih membahayakan lagi adalah perilaku seks menyimpang yakni pria dengan pria, biasanya menyebar dari sebuah komunitas dengan usia diatas 30 tahun," ulas dirinya.

Aiwa menerangkan, untuk kasus terbaru yang pihaknya temui, ada sebagian pengidap bukan warga yang menetap di Kabupaten Lahat.

Namun diketahui ketika tengah jalani pemeriksaan medis di Lahat. Jika dari hasil pemeriksaan medis positif terjangkit HIV/AIDS.

BACA JUGA:Polres Lahat Gelar Upacara Peringatan Hari Bhayangkara ke-78, God: Polri Presisi Menuju Indonesia Emas

BACA JUGA:Terobosan Pemkab Lahat, Pekerja Rentan Tingkat Desa di Lahat dapat Perlindungan, Ini Syaratnya

Pihaknya langsung lakukan penelusuran jejak, seperti menanyakan kronologis hingga lakukan treking ke anggota keluarga.

"Untuk yang bukan warga menetap, kita kesulitan lakukan treking. Apalagi ada sebagian pengidap masih tidak mau terbuka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan