BACA JUGA:Mengkilap Seperti Baru! Rekomendasi 5 Semir Ban Mobil Terbaik, Dijamin Awet Tahan Lama
Posisi keenam diisi oleh PT Sawit Sumbermas Sarana yang secara struktur kepemilikan masih berada dibawah naungan Citra Borneo Indah.
Perusahaan sudah mengelola lahan inti seluas 93646 Star dan plasma seluas 22860 dua hektar yang berpusat di Pangkalan Bun Kalimantan Tengah.
Produksi kelapa sawitnya pun tidak main-main yakni mencapai 1,618 ton tandan buah segar atau TBS dengan produksi CPO mencapai 400 48.000 ton serta mencatatkan pendapatan dari laba bersih masing-masing sebesar 4007817524206.
Tidak kalah mentereng sebab naiknya pendapatan juga disertai pertumbuhan laba hingga 286 miliar dari sebelumnya Rp267,65 miliar di akhir September 2020.
BACA JUGA:Waduh! Diduga Terpeleset, Seorang Pekerja di Palembang Huilang Terbawa Arus Sungai
BACA JUGA:Rahasia Bebas Bau Badan, 4 Parfum Lokal Indomaret Terbaik, Wanginya Tahan Lama
Lalu meningkat hingga Rp1,03 Triliun setelahnya selain pendapatan naik SMS produk-produk Hilir dari perusahaan ini pun banyak diekspor ke berbagai negara seperti Tiongkok, India Pakistan, dan Bangladesh.
Sampoerna Agro sejatinya merupakan milik keluarga Sampoerna group yang berdiri sejak tahun 1993 dengan nama PT Selapan Cahaya.
Hanya saja perusahaan mengalami perubahan nama pada tahun 2007 serta baru memulai usahanya di bidang industri pengolahan kelapa sawit pada tahun 2002.
7. PT Sampoerna Agro Tbk
BACA JUGA:5 Tradisi Unik Sumatera Selatan, Warisan Leluhur yang Jarang Diketahui Gen Z, Apa Aja?
Perusahaan ini memiliki kode saham Agro dan bergerak juga dalam bidang, produk sawit benih unggul sawit karet dan juga sagu lokasi perusahaan ini tersebar di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Riau.
Selain mengelola Perkebunan sendiri, Sampoerna Agro dan anak usaha tertentu juga mengembangkan perkebunan plasma dan membina kerjasama dengan petani plasma total lahan kelola sebesar 84300 hektar.
Dengan sebagian besar wilayah perkebunannya berada di Pulau Kalimantan laporan tahun 2020 menandai pendapatan pesan itu mencapai 3,5 Triliun Rupiah.