PALEMBANG, KORANPALPRES.COM - Pemerintah Kota Palembang menyebut akan menuntaskan banjir salah satunya dengan membongkar bangunan liar di atas Daerah Aliran Sungai (DAS).
Sebab, pemkot meyakini jika ada dua penyebab kebanjiran, yang pertama karena alam dan tidak dapat teratasi kemudian faktor kedua akibat ulah masyarakat yang disebut tak dapat bekerja sama dengan pemerintah.
Meski upaya pembongkaran ini telah dilakukan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) beberapa waktu belakangan ini, namun belum tuntas.
"Upaya penanganan banjir tidak hanya oleh pemerintah tapi juga masyarakat itu sendiri," kata Pj Walikota Palembang, Dr Ucok Abdulrauf Damenta rapat koordinasi, Senin 15 Juli2024.
BACA JUGA:Komitmen Atasi Banjir, Pemkot Palembang Bongkar Paksa Bangunan di Atas Saluran Air
BACA JUGA:Normalisasi Sungai Gasing Sepanjang 2,9 Km Rampung, Atasi Banjir di Talang Kelapa Banyuasin
A Damenta mengatakan, yang terjadi saat ini bangunan di atas DAS menyebabkan aliran air ataupun anak sungai menyempit bahkan hilang.
Menurutnya, dalam waktu dekat pihaknya akan membongkar bangunan di atas DAS seperti yang ratusan bangunan lainnya yang telah dibongkar beberapa waktu belakangan.
"Kita telah konsolidasi rencana aksi termasuk pembongkaran bangunan, aliran air akan kita kembalikan ke bentuk aslinya," jelasnya.
Beberapa titik rawan banjir di Ibukota Sumsel ini sering terjadi di sekitaran Simpang 5 DPRD Provinsi seputaran Jalan Pom X, Jalan Veteran, Simpang Polda, wilayah Lemabang, Sekojo, Sekip, Plaju, Seberang Ulu dan masih banyak lagi.
BACA JUGA:Waspada 8 Titik Rawan Banjir di Palembang, Hujan 3 Jam Kota Pempek Bak Lautan
BACA JUGA:Belasan Motor Mati Mesin, Banjir di Palembang Sudah Diprediksi BMKG
Melihat kondisi tersebut, Pemerintah Kota Palembang mengklaim sudah optimal melakukan pencegahan banjir dengan membangun pompa air atau pompanisasi dengan rekontruksi saluran air di Kawasan Sekip Bendung.
Pemkot menyebut sudah menyiapkan 500 pekerja untuk melakukan pengerukan saluran air atau saluran drainase agar ketika banjir, debit air yang tinggi segera surut.
Seperti pengerukan sendimen di drainase, got, selokan, dan aliran anak sungai, sebagai upaya pencegahan genangan air.