Sekretaris Daerah (Sekda) Muba, Apriyadi Mahmud menjelaskan, kemiskinan ekstrem di Muba mulai masif turun sejak tahun 2022.
Di mana tahun 2022 kemiskinan ekstrem dari 6,56 persen turun menjadi 4,74 persen.
Berikutnya di tahun 2023 turun drastis menyentuh angka 0,96 persen.
BACA JUGA:Profil Apriyadi Mahmud, Calon Bupati Potensial di Pilbup Muba 2024, Mengawali Karir Sebagai Kades
BACA JUGA:Muba Terus Dukung Upaya Pemerintah Pusat Atasi Pengendalian Inflasi, ini Bukti Konkretnya!
Dan kini di tahun 2024 turun menjadi 0,47 persen.
"Kemudian untuk angka kemiskinan di tahun 2021 dari 15,84 persen di tahun 2022 turun menjadi 15,19 persen,” jelas Inisiator Program Bantu Umak itu.
“Hingga di tahun 2023 turun lagi menjadi 14.90 persen dan kini turun jadi 12.88 persen," timpalnya.
Mantan Kadinsos Pemprov Sumsel ini juga mengaku cukup puas dengan penurunan angka kemiskinan di Muba.
BACA JUGA:Lestarikan Tradisi Bekarang, Pemkab Muba Bakal Gelar Festival Embung Senja
Menurut dia, capaian itu juga berkat kerja keras para stakeholder yang terus dengan masif menekan angka kemiskinan di Muba.
"Semoga kemiskinan di Muba terus melandai dan masyarakat diberikan kesejahteraan untuk hidup sehari-hari," pungkasnya.