Sungai kedukan bukit ini dibuat untuk menghubungkan sungai musi ke istana kerajaan dan mengarah ke kaki Bukit Siguntang.
BACA JUGA: Xiaomi 14 Civi dalam Warna Matcha Green Langsung Dicoba
BACA JUGA:Aromanya Tak Terlupakan! Inilah 10 Rekomendasi Parfum Giorgio Armani untuk Pria
Diperkirakan bahwa perkampungan Sriwijaya yang ada di pesisir sungai kedukan bukit ini sudah ada sejak awal Kerajaan Sriwijaya dan berusia lebih dari ribuan tahun, walaupun sekarang kondisinya sudah berbeda dari ribuan tahun lalu.
Dalam prasasti Kedukan Bukit dijelaskan bahwa Kerajaan Sriwijaya memiliki raja yang bernama Raja Dapunta Hyang Sri Jayanasa.
Raja itu melakukan perjalanan suci yang kemudian membangun sebuah wanua atau perkampungan yang ada di Kerajaan Sriwijaya.
Meskipun seperti yang kita tahu bahwa sulit untuk membuktikan dimana letak asli Kerajaan Sriwijaya karena sudah berusia ribuan tahun.
BACA JUGA:Ini Penekanan Kakorlantas Polri Saat Kunjungan Kerja Ke Ditlantas Polda Aceh
BACA JUGA:Ini 5 Jam Tangan Olahraga Terbaik dari Berbagai Merek
Tapi dengan adanya peninggalan Kerajaan Sriwijaya berupa sungai Kedukan Bukit yang kemudian menjadi sebuah pemukiman awal Kerajaan Sriwijaya.
Inilah yang menjadi bukti bahwa Kerajaan Sriwijaya memang pernah ada di Nusantara.
Ahli sejarah dan masyarakat berharap Kampung Sriwijaya dan sungai Kedukan Bukit ini dapat di revitalisasi agar bisa menjadi cagar budaya dan tempat destinasi budaya yang ada di Kota Palembang.
Dengan revitalisasi ini juga dapat menjawab pertanyaan dimana lokasi awal Kerajaan Sriwijaya dan memperkuat fakta sejarah bahwa Palembang pernah menjadi pusat Kerajaan Maritim yang terbesar di Nusantara.
BACA JUGA:Karhutla, Jenderal Bintang 2 Polda Sumsel Gelar Rapat Bersama Balai PPIKHL Wilayah Sumatera
BACA JUGA:Waduh! Lapas Kelas I Merah Mata Palembang Dibuat Geger, Gara-gara Narapidana Meninggal Dunia
Diharapkan Desa Kedukan Bukit dapat berkembang menjadi pusat edukasi sejarah yang dapat menarik wisatawan dan memberikan pelajaran kepada generasi mendatang tentang kemegahan Kerajaan Sriwijaya dengan bantuan pemerintah dan masyarakat.