LAHAT, KORANPALPRES.COM - Luar biasa, inovasi dalam perkembangan industri pertanian di Kabupaten Lahat, dewasa ini terus memberikan tren positif untuk melangkah ke arah lebih baik.
Nah, contohnya petani Ubi Jalar Madu di Desa Pagaruyung, Kecamatan Kota Agung dengan memanfaatkan luas lahan lebih kurang 2 hektar, mampu memanen hingga mencapai 18.000 kilogram (Kg).
"Betul sekali, mereka sangat bersyukur dan berterima kasih, dengan panen ubi jalar yang mana, sehektar bisa memproduksi 9 ton atau 9.000 Kg," terang Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (TPHP) Lahat, H Rudi Darma Kurniawan SE Msi melalui Kepala Bidang (Kabid) TPH, Ahmad Firdaus SP MMA, Ahad 21 Juli 2024.
Bahkan, sambung dia, petani yang memulai budidaya ubi madu ini lebih menguntungkan, jika dibandingkan dengan menanam padi sehingga areal awalnya sawah, kini diubah semuanya menjadi kawasan ubi jalar madu.
BACA JUGA:Dapat Dukungan Penuh dari AHY, Paslon Berlian Siap Menangkan Pilkada Lahat 2024
BACA JUGA:Wow, Ratusan Mama Muda di Kabupaten Lahat Berstatus Janda, Ini Penyebabnya
"Hal ini tentunya akan mempermudah proses pembelajaran, bagi petani lainnya untuk mencoba budidaya ubi madu yang harga jualnya Rp 2.500 perkilonya," ulas dirinya.
Oleh karena itulah, sambung dia, hal ini justru menjadi motivasi dan inspirasi bagi petani lainnya, guna mengembangkan ubi madu yang memang di Lahat ini sangat jarang.
"Mulai dari penanaman hingga panen sangatlah mudah, tinggal kemauan serta niat saja untuk menjalankannya itu semua, sebab contoh sudah ada didepan mata," beber Ahmad Firdaus.
Sementara itu, Petani Ubi Madu, Arlan menyampaikan, dirinya sangat bersyukur sekali hasilnya juga cukup memuaskan, sebab budidaya ini baru pertama kali dilakukan dan hasilnya luar biasa.
BACA JUGA:GAWAT! Kuota Guru dan Tenaga Pendidik di Kabupaten Lahat Alami Kekurangan Nih, Kok Bisa?
"Untuk pemasarannya sendiri baru seputaran Kabupaten Lahat dan Kota Pagaralam, apabila ada orderan dari luar daerah pasti akan dikirim," jelasnya.
Ia menerangkan, jika dibandingkan dengan menanam padi justru ubi madu ini lebih banyak keuntungannya, dan cost (biaya) yang dikeluarkan pun tidak terlampau besar.
"Makanya, kedepannya pihaknya akan terus meningkatkan kualitas dan kuantitas, apabila berhasil luasan lahan akan ditambah lagi, seiring jumlah permintaan cukup tinggi," harap dia.