"Itu menceritakan olahraga tradisional Ogan Ilir dan ini ada 6 Kecamatan gerakannya," terangnya.
Kemudian properti yang dipakai pada Tari Mapak Raje itu, ada mangkok (wadah) kuningan.
"Mangkok kuningan itu menceritakan kerajinan masyarakat Tanjung Baru," katanya.
Dalam Mangkok Kuningan itu terdapat tabur bunga.
BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Ungkap Kasus Pencabulan Anak di Bawah Umur, Ini Pelakunya
"Di samping memberikan aroma harum, kembang ini menceritakan Kerajaan Masyarakat Indralaya yang ada di Desa Lubuk Sakti," papar Kaswan.
"Lubuk Sakti adalah desa yang masyarakatnya memiliki keterampilan dan kerajinan merangkai bunga untuk Marhaba (tasyakuran kelahiran anak)," sambungnya.
Selain itu, properti lain yang digunakan dalam Tari Mapak Raje itu adalah Songket.
"Songket ini juga menceritakan kerajaan masyarakat di 6 Kecamatan tadi, setiap Kecamatan tadi memiliki pengrajin songket, itu ada semua," jelas dia.
BACA JUGA:Gelar Upacara Peringatan HBA ke-64, Kajari Ogan Ilir Sampaikan Amanat Jaksa Agung, Ini Isinya
Kemudian penarinya juga menggunakan Mahkota atau Tanjak.
"Mahkota itu, juga menceritakan kerajinan masyarakat Tanjung Batu," imbuhnya.
Jadi, Tarik Mapak Raje ini kesimpulannya untuk menyambut tamu-tamu agung yang datang ke Kabupaten Ogan Ilir.
"Porsi yang sebenarnya, itu ada 12 penari, ada 2 tombak di belakang, ada satu payung, kemudian 7 penari, satu pegang tepak kemudian yang lain itu pegang kuning-kuningan itu," bebernya.
BACA JUGA:Polres Ogan Ilir Beri Kejutan untuk Kejari Ogan Ilir, Apa itu?
Dari 12 penari itu, ada 3 laki-laki, di antaranya pemegang tombak 2 orang, dan seorang pemegang payung.