Selanjutnya, Pj Bupati mengaktifkan 5 posko sebagai bentuk kesiapsiagaan penanganan atau antisipasi dini bencana karhutla di wilayah Muara Enim.
BACA JUGA:3 Jalan Tersempit di Dunia, Ada yang Lebarnya Hanya 30,98 cm, Bagaimana Lewatnya?
BACA JUGA:Retribusi Parkir di Dua RS Ini Capai Rp 40 Juta Perbulan, Tapi PAD 0 Rupiah! Kok Bisa?
Didampingi Kepala BPBD Kabupaten Muara Enim, Abdul Rozieq, Pj Bupati menjelaskan 5 posko tersebut berada di wilayah kecamatan berpotensi bencana karhutla.
Antara lain Kecamatan Lubai, Gunung Megang, Rambang, Panang Enim serta Sungai Rotan.
Henky merinci di masing-masing posko terdiri sejumlah personel dari BPBD ditambah TNI-Polri.
Belum lagi dilengkapi peralatan untuk menunjang upaya pemadaman sedini mungkin.
BACA JUGA:Kenaikan Gaji PNS 2025, Besarannya Akan Diumumkan Presiden Menjelang HUT ke-79 RI
BACA JUGA:Biaya UKT Kampus di Jakarta Murah Meriah, Mulai Rp1 Juta Saja!
Dia juga mengaku telah melakukan koordinasi dengan perusahaan di bidang perkebunan dan tambang.
Koordinasi ini sekaligus menjajaki dan menjalin kerjasama penanganan bencana karhutla.
Sementara dalam Rapat Koordinasi tersebut, Pj Gubernur Sumsel Elen Setiadi dari 17 Kabupaten/Kota di Sumsel 5 daerah di antaranya berpotensi bencana karhutla atau langganan karhutla.
5 daerah itu antara lain Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Musi Banyuasin (Muba), Banyuasin, Ogan Ilir (OI), dan Musi Rawas Utara (Muratara).
BACA JUGA:Respon Cepat Kemenkumham Sumsel Soal Meninggalnya Narapidana Lapas Merah Mata
Lebih lanjut upaya pencegahan karhutla akan diprioritaskan pada daerah yang memiliki lahan gambut yang luas yaitu Kabupaten OKI, Muba dan Banyuasin.