Namun berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), suhu panas di Ogan Ilir mencapai 32 derajat celsius, lebih tinggi dibanding tahun lalu.
BACA JUGA:Waspada Kebakaran Lahan Gambut di OKI, Ini Daftar Wilayah Rawan Karhutla
"Artinya meskipun kemarau basah, tapi potensi lahan kering terbakar lebih besar. Maka harus tetap waspada," jelasnya.
Dilanjutkannya, kemarau basah dilatarbelakangi faktor angin dan siklon tropis. Oleh karenanya, sejumlah daerah di Indonesia yang sudah memasuki musim kemarau tetap basah akibat hujan.
"Kalau tahun kemarin, suhu di Ogan Ilir di bawah 32 derajat celsius. Tahun ini suhu panas lebih tinggi dari itu," bebernya.
Lebih lanjut Edi menambahkan, sejumlah daerah di Ogan Ilir rawan karhutla. Seperti di Kecamatan Indralaya ada Desa Tanjung Seteko, Kecamatan Indralaya Selatan yakni Desa Tanjung Dayang Selatan.
BACA JUGA:Strategi Pangdam II Sriwijaya Hadapi Kekeringan, Buat Sumur Bor Hingga Mitigasi Karhutla 2024
BACA JUGA:Strategi Pangdam II Sriwijaya Hadapi Kekeringan, Buat Sumur Bor Hingga Mitigasi Karhutla 2024
Kemudian Kecamatan Indralaya Utara, desa-desa rawan karhutla diantaranya Bakung, Lorok, Palem Raya, Permata Baru, Pulau Semambu, Soak Batok, Sungai Rambutan, Tanjung Baru dan Kelurahan Timbangan.
Kecamatan lainnya yakni Pemulutan juga kerap langganan karhutla seperti Desa Babatan Saudagar, Simpang Pelabuhan Dalam, Sukarami dan Teluk Kecapi.
Satu lagi kecamatan yang banyak ditemukan titik api di Pemulutan Barat yakni Desa Arisan Jaya, Pulau Negara, Seribanding, Talang Pangeran Ilir, Talang Pangeran Ulu, Ulak Petangisan.
"Daerah-daerah itulah yang setiap tahun selalu terjadi kebakaran. Maka menjadi atensi dari Tim Satgas Karhutla," tukasnya seraya mengaku hingga saat ini Kecamatan Indralaya Utara yang mendominasi Karhutla.