Tradisi lain yang juga masih bertahan adalah berejung atau bersenjang, yaitu bertutur berirama.
BACA JUGA:Festival Teater Pelajar Kudus Kembali Hadir, Usung Tema Membaca Optimisme Realitas Sosial Hari Ini
BACA JUGA:Tanah Besemah Pusat Megalitikum, Ini 3 Situs yang Layak Anda Kunjungi
Senjang berfungsi sebagai media komunikasi antara orang tua dengan generasi muda atau masyarakat dengan pemerintah.
Senjang dapat berisi nasihat, kritik, atau ungkapan rasa kepada pendengarnya, disajikan dengan iringan musik.
Menariknya, penutur bisa bertahan lebih dari satu jam ketika bersenjang kegiatan ini biasanya dilakukan oleh tokoh masyarakat dan sesepuh di dusun sri pengantin.
Untuk sampai ke lokasi dusun sri pengantin kalian bisa menggunakan mobil sampai desa pasenan.
BACA JUGA:6 Warisan Budaya Takbenda Terbaru di Sumatera Selatan, Nomor 5 Sering Ditemui di Moment 17 Agustusan
BACA JUGA:Strategi Jitu Disbudpar Sumsel Membikin Pelajar Cinta Budaya Daerah
Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan menggunakan perahu atau biduk yang melewati arus sungai kurang lebih satu jam perjalanan.
Selama diperjalanan kalian akan disuguhkan beragam pemandangan indah seperti perbukitan yang menghiasi hamparan sungai.
Setibanya di dusun sri pengantin kalian akan disambut dengan kebiasaan masyarakat seperti mencuci baju dan mandi di sungai.
Senyum masyarakat yang rama akan menyambut setiap tamu yang datang ke dusun mereka biasanya dipimpin langsung oleh kepala dusun (kadus).*